BATIPUH SELATAN, bakaba.net — Kepolisian Kota Padang Panjang menurunkan 200 personel dibantu satu Peleton Bawah Kendali Operasi Brigade Mobil (BKO Brimob) Padang Panjang untuk mengantisipasi dan mencegah bentrok antar dua nagari yang berad di Salingka Danau Singkarak Kecamatan Batipuh Selatan.
“Seluruh personil Polres Padang Panjang termasuk yang berada di Polsek dan di bantu Brimob berjaga-jaga dititik-titik rawan konflik,” kata Kapolsek Batipuh Selatan Iptu Jhon Hendri SH menjawaab bakaba.net Selasa (13/10/2020) pagi.
Jhon Hendri menyebut penerjunan personil polisi pasca sempat memanasnya kondis kedua nagari untuk keamanan serta mencegah konflik diantara dua Nagari.
“Kita kemaren sudah melakukan mediasi, tetapi untuk mencegah bentrok hari ini kita menerjunkan seluruh personil polisi Polresta Padang Panjang,” kata jhon Hendri.
Personil polisi yang diterjunkan sebut Jhon Hendri sudah berada di titik-titik yang rawan bentrok.
Jhon hendri menghimbau warga kedua nagari agar tidak terprovokasi oleh hal-hal yang dapat menimbulkan bentrok yang tentunya berdampak terhadap masyarakat setempat.
Sementara itu Akhyari Wali Nagari Padag Laweh Malalo yang berhasil dihubungi bakaba.net mengatakan saat ini warganya diminta untuk menghentikan seluruh aktifitas yang dapat memicu konfik antar nagari.
“Saya menghimbau warga untuk menghentikan aktifitas yang dapat menimbulkan bentrok,” katanya.
Bakaba.net juga berusaha menghubungi Wali Nagari Sumpur, diduga karena gangguan signal, sampai berita ini diturunkan, tim bakaba belum berhasil mengali informasi terkini didaerah itu.
Sebelumnya berdasarkan laporan warga Zulfitra yang berhasil dihubungi bakaba.net, mengatakan kondisi warga kedua nagari yang berada di salingka Danau Singkara itu sempat memanas mulai dari pukul 10.00 WIB pagi.
Terlihat ada tumpukan warga dibeberapa titik dengan balok kayu ditangan, bahkan titik lainnya ada api yang mengepul hal itu berasal dari benda yang sengaja dibakar warga.
Sempat memanasnya kondisi warga setempat disebabkan oleh konflik tapal batas Antara Nagari Padang laweh Malalo dan nagari Sumpur.
Hal tu diduga dipicu oleh pemasangan salah satu plang bermerek kawasan wisata olahraga oleh salah seorang warga di area wilayah Padang Laweh Malalo
(TIA)