Bosan Makan Dirumah, Nikmati Kuliner Danau Singkarak

Bosan Makan Dirumah, Nikmati Kuliner Danau Singkarak

- in Headline, KABA WISATA
0
IKAN BILIH--Pegunjung objek wisata danau Singkarak sedang mencicipan ikan bilih yang dijual dipinggir danau.(Bakaba/Wirmas Darwis)

Oleh : Wirmas Darwis, SE

BATUSANGKAR, Bakaba–Setiap orang sudah hampir dipastikan ada masalah dalam kehidupannya, baik itu masalah rumah tangga, pendidikan anak sampai kepada selera makan. Khusus untuk selera makan, kadang-kadang tak bisa hanya dipuaskan dengan masakan “orang rumah” alias isteri semata, tetapi harus mengunjungi satu tempat yang memiliki masakan khas tersendiri.
Salah satu tempat yang memiliki aneka kuliner adalah pinggiran danau Singkarak, terutama dikawasan kabupaten Tanah Datar. Di objek wisata ini tersedia makanan yang punya rasa khas seperti pangek Simawang yang berasal dari ikan bilih, ada katupek pitalah, ada gulai pensi dan lain-lain.
Seperti diketahui, ikan bilih merupakan ikan yang banyak ditemui di danau Singkarak propinsi Sumatera Barat, sepintas bentuknya mirip teri namun ikan bilih memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan teri yaitu berukuran antara 6-12 cm. Selain memiliki sensasi rasa yang lezat dan gurih seperti teri, ikan bilih juga dapat dimakan dari kepala hingga ekor.
Ikan bilih menjadi daya tarik yang dimiliki oleh Sumatera Barat karena bilih merupakan salah satu jenis ikan endemik yang hanya dapat dijumpai di Danau Singkarak. Konon di dunia hanya ada 2 tempat yang memiliki ikan bilih, pertama di danau Singkarak, kedua di Brazil.
Bila anda berkunjung ke danau Singkarak, tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi enak dan gurihnya ikan bilih. Kuliner kebangaan masyarakat kabupten Tanah Datar dan kabupaten Solok propinsi Sumatera Barat ini disajikan dalam berbagai bentuk hidangan. Ada berupa ikan bilih goreng, pangek simawang, sebagai penyedap peyek, kerupuk dan lain-lain.
Selain yang sudah dimasak, ikan bilih juga bisa diperoleh dalam bentuk yang sudah dikeringkan. Untuk mendapatkan ikan bilih ini tidak terlalu sulit, karena hampir setiap kedai atau rumah makan ditemui ikan bilih. Harga ikan bilih yang dijual di kedai memang sedikit lebih mahal jika dibandingkan membeli dari pengolahnya langsung. Harga ikan bilih di kedai berkisar antara Rp80.000-Rp.90.000 per kg.
Namun, hati-hati bila hendak membeli, salah-salah ikan bilih yang anda beli bukanlah bilih asli Singkarak tetapi bilih dari Danau Toba yang ukurannya lebih besar dan ditempat asalnya dikenal dengan nama ikan pora-pora. Menurut penduduk setempat, ikan bilih dari Singkarak memiliki cita rasa khas dan lebih nikmat dibandingkan ikan pora-pora.
Sebagai bahan pangan, daging ikan bilih (Mystacoleusus padangensis) yang hidup dan berkembang biak di Danau Singkarak adalah sumber protein, lemak dan vitamin yang baik dan prospektif sehingga bisa menjadi pilihan tepat sebagai sumber pangan alternatif untuk masa depan. Seluruh bagian ikan bilih dapat dimakan, mulai dari kepala hingga ekor ikan bilih banyak mengandung protein untuk pembangun dan perlindungan sel-sel tubuh yang rusak. Disamping itu mengkonsumsi ikan bilih dapat menurunkan resiko terkena kolesterol.
Ikan bilih tidak hanya sekedar ikon Danau Singkarak tetapi juga telah menjadi sumber rezeki bagi nelayan di sekitar danau. Masyarakat tepi danau Singkarak ada pekerjaannya yang menjaring ikan, ada yang sekedar menjual ikan basah dan pula yang mengolahnya menjadi ikan bilih goreng, pangek Simawang dan makanan lainnya.
Berbicara tentang rasa, ikan bilih memang mempunyai citra rasa tersendiri dan sangat cocok sekali untuk penggugah selera makan. Pemasaran ikan bilih, kini tidak lagi sekedar dikedai-kedai ditepi danau Singkarak, tetapi sudah banyak dimanfaatkan pengusaha rumah makan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan dan lain-lain.
Namun sayang sekali ikan bilih ini tidak bisa dipanen dalam ukuran yang sama sepanjang tahun, karena ada musim ikan kecil dan musim agak besar, tergantung musimnya. Bahkan, kadang-kadang menurut nelayan pinggiran danau Singkarak, ada ikan yang ditangkap hanya bisa untuk dikonsumsi sendiri, mengingat begitu sedikitnya hasil tangkapan.
Kuliner lainnya berupa katupek Pitalah yang dijual di pasar Ombilin Simawang kecamatan Rambatan. Makanan ketupat yang terbuat dari beras ini memiliki rasa tersendiri setelah dibubuhi dengan gulai yang cukup enak. Ada sebahagian pengunjung datang ke danau Singkarak hanya untuk mencicipi ketupat gulai di Omblin.
Sementara makanan pensi jangan sekali-sekali diabaikan, mengingat makanan sejenis siput yang masih berbungkus kulit ini telah diolah berbentuk gulai ini yang rasanya juga tak kalah dengan kuliner lainnya.(***)

Leave a Reply