Bencana Alam Intai Sumbar

Bencana Alam Intai Sumbar

- in Headline, News, SUMBAR
0

PADANG, bakaba.net — Sumatera Barat sangat familiar dengan bencana. Bagaimana tidak, 300 desa berada dalam kawasan hutan, sehingga masyarakat tentunya mencari kehidupan di hutan, salah satunya kayu.

Bencana alam yang terjadi di Lintau dan Malalo Batipuh Selatan salah satunya disebabkan penebangan kayu dan tingginya instensitas curah hujan.

Disamping itu bencana alam juga disebabkan oleh marfologi kelerengan 39.09 berada pada kemiringan 40 persen.

“Jumlah sungai 3.303, sungai induk 606, danau 6, embung 232, bila tidak terjaga bisa menjadi pemicu bencana,” kata Ir. H. Arkadius Dt. Intan Bano, MM, MBA Anggota DPRD Sumatera Barat dalam pelatihan aparatur dan relawan PB di Rocky Hotel, Rabu (10/08/2022).

Tanah Datar berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif.

“Hal itu dapat menimbulkan bencana besar,” sambung Arkadius Datuak Intan Bano.

Ia juga mengatakan bencana yang mengintai Sumbar mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir bandang, longsor, gunung merapi, puting beliung

Seperti pepatah Minang “Kalau karuah aia di muaro, mungkin hulunya nan la rusak, karena banyak masyarakat yang mngantungkn hidup dari hutan atau ado gajah nan manyubarang.

Sementara tipe bncana dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial.

Penyumbang bencana lainnya
pencemaran air, pengelolaan sampah, Ahli fungsi lahan, illegal loging/perambahan hutan dan pengelolahan pertambangan.

Regulasi penanggulangan bencana yaitu
Tapi bgmn bisa.mngegolah itu dengan baik, tanpa merusak tapi bisa mningkatan ekonomi.

Langkah strategis penanggulangan dampak bencana alam yaitu dengan sosialisasi dan memberikan informasi pada masyarakat agar selalu siap dan waspada.

Selanjutnya hal penting lainnya melakukan simulasi agar dapat mengetahui solusi saat terjadi bencana, menyediakan jalur evakuasi dan penyelamatan saat bencana tentu harus didukung dengan personil yang tanguh.

Sementara dampak bencana alam dapat menimbulkan korban jiwa, cacat fisik, kehilangan harta, kehilangan pekerjaan dan dampak psycologis yang perlu segera dipulihkan.

Pasca bencana dapat dilakukan pemulihan dan pemberdayaan diantaranya psyco terapi atau trauma healing, pengobatan korban luka-luka, memberikan bantuan, membuka lapangan kerja, membuka sekempatan berusaha agar kehidupan kembali normal. (***)

Leave a Reply