Arkadius: “Siasah” Etika Politik Menuju Arah Lebih Baik

Arkadius: “Siasah” Etika Politik Menuju Arah Lebih Baik

- in Headline, News, TANAH DATAR
0

TANAH DATAR, bakaba.net — Anggota DPRD Sumatera Barat Ir. H. Arkadius Dt. Intan Bano, MM, MBA mengunakan kata “Siasah” dalam setiap pendidikan politik yang di gelar Politisi Demokrat asal Tanah Datar itu.

Bila mencermati arti “Siasah” atau atau etika politik yang lebih dikenal dengan Siyasah Syar’iyyah merupakan konsep politik di dalam yang mengatur hubungan antara pemimpin dan rakyat, termasuk prinsip-prinsip suksesi kepemimpinan.

“Siasah” politik itu disampallikan Arkadius Dt. Inan Bano dalam kegiatan pendidikan politik untuk alim ulama dan da’i se kabupaten Tanah Datar yang digelar di Hotel Emersia Batusangkar, Ssbtu kemaren.

“Orang merasa dirinya baik, tidak terjun ke dunia politik, maka siap-siap dipimpin orang tidak baik,” kata Arkadius Datuak Intan Bano dihadapan Ulama dan Da’i se Tanah Datar.

Di dalam Siyasah Syar’iyyah ini juga diatur pembatasan kewenangan pemimpin dan kepala negara, termasuh hak dan kewajiban warga negara dan hubungan antar negara.

“Negara muslim bahkan sudah memperluas cakupan Siyasah Syar’iyyah ke wilayah penataan ekonomi dan segala hal yang menyangkut hajat umat sebagai warga negara,” sampainya.

Ahli bahasa Arab mengatakan Siyasah berasal dari akar kata sasa-yasusu-siyasatan, berarti mengatur, memerintah atau melarang.

Siyasah merupakan suatu aktifitas yang dilakukan seseorang, sekelompok masyarakat, atau negara guna memperbaiki keadaan yang buruk menjadi baik, dan yang baik menjadi lebih baik.

Sementara kalangan ulama Fikih, siyasah biasa diartikan sebagai interaksi yang dilakukan oleh seorang pemimpin secara evolusioner untuk mencapai satu kemaslahatan, sungguhpun tidak diperkuat oleh ayat-ayat Al Quran dan hadis.

Siyasah Syar’iyyah atau politik Islam sulit digambarkan dengan penjelasan kata-kata. Akan tetapi dapat dilustrasikan dengan konsep shalat jama’ah.

Di dalam shalat berjama’ah ada tiga unsur yang sangat penting untuk diperhatikan, yaitu imam, ma’mum, dan imamah.

Imam (pemimpin) yang berwibawa dan dengan syarat-syarat ketat yang harus dipenuhi. Ketentuan yang harus dimiliki seorang imam selain fasih bacaan dan ucapan juga dituntut memiliki akhlak mulia, seperti wara’, tawadhu, muru’ah, dan sebisa mungkin menghindari hal-hal yang buruk, seperti mengkonsumsi barang haram, tukang bohong, angkuh, dan egois.

Seorang imam harus sensitif mendengarkan suara-suara dan isyarat-isyarat yang sampaikan oleh ma’mum.

Selain imam, ada ma’mum (jamaah, rakyat) yang santun tetapi tetap memiliki sikap kritis, memiliki hak untuk menegur imam manakala melakukan kekeliruan.

Laki-laki mengucapkan kata ‘subhanallah’ dan perempuan menepuk pahanya yang diperdengarkan kepada imam.

Batas kritis ma’mun tidak melampaui batas-batas yang wajar. Ma’mun tidak boleh juga mendiamkan atau membiarkan kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan imam.

Jika ma’mun sudah menyampaikan pembetulan, namun imam masih tetap tidak menggubrisnya, maka ma’mum tetap tidak boleh emosional memaksakan kehendaknya, meskipun nyata-nyata yang diperjuangkannya itu adalah kebenaran.

Pada saatnya imam nanti akan mengganti atau menebus kekeliruannya dengan menyelenggarakan sujud sahwi, yaitu menambah dua sujud sebelum salam.

Sementara imamah adalah konsep yang mengatur antara imam dan makmun. Imamah adalah ketentuan yang harus ditaati semua pihak, baik imam maupun ma’mum.

Imam tidak boleh semena-mena dan egois, tetapi ma’mum juga tidak boleh melampaui batas. Ma’mum tidak boleh mendahului imam di dalam melakukan pergerakan di dalam shalat.

Imam juga harus memahami dan menjiwai ma’mumnya. Imam tidak boleh membaca surah-surah panjang secara berlebihan dan membuat ma’mum kelelahan atau mungkin ada yang kurang sehat atau memiliki urusan yang segera harus diselesaikan.

Begitulah konsep politik “Siasah” yang di jalankan oleh politisi Arkadius Datuak Intan Bano dalam berpolitik yang santun dan baik atau politik itu seni untuk mencapai kekuasaan untuk kemakmuran dan kebaikn rakyat. (TIA)

Leave a Reply