BATUSANGKAR, bakaba.net —Pemerintah Tanah Datar membangun pariwisata tanpa perencanaan matang. Pasalnya tahun terakhir pemerintahan Irdinansyah Tarmizi dan Zuldafri Darma, pemkab tidak mendukung perencanaan pengembangan tata kelola (blueprint) Wisata Tanah Datar
Hal itu mencuat dalam pemandangan umum Fraksi Perjuangan Golkar yang disampaikan Juru bicaranya Dedi Irawan di ruang sidang paripurna Kamis (14/11).
“Blueprint dibutuhkan agar tata kelola dan strategi antara stakeholder kepariwisataan bisa berjalan,” kata Dedi Irawan.
Dedi menerangkan, blueprint bisa dijadikan semacam ‘kitab suci’ keparwisataan bagi pemerintah. Sehingga pembangunan kawasan pariwisata Tanah Datar tetap konsisten dan mengacu pada strategi pembangunan sesuai blueprint.
“Ini tahun terakhir, tetapi kami tidak menerima dan belum pernah melihat blueprint pariwisata,” kata Dedi.
Ha ini memperlihatkan Tanah Datar tidak serius dalam membangun dan pengembangan pariwisata.
Menurunnya dana perimbangan juga menjadi sorotan Fraksi Perjuangan Golkar, sementara dana pemerimbangan itu penting untuk pembangunan di Tanah Datar.
“Ketidak berhasilan menjemput dana perimbangan merupakan kegagalan kepala daerah dan Kepala OPD-OPD dalam melakukan loby-loby, ” kata politisi Golkar ini. (TIA)
