Batusangkar, bakaba.net – Jelang rencana Seruan Aksi Save Birokrasi Mahasiswa IAIN Batusangkar melakukan mediasi dengan pihak kampus. Dalam mediasi itu Mahasiswa melakukan pemasangan spanduk berisi tuntutan Mahasiswa Senin (16/09).
Lembaga kampus yang hadir dalam Mediasi hari ini sebanyak 35 Lembaga dan untuk aksi besok dihadiri 54 Lembaga Kampus.
Para Mahasiswa tidak hanya memasang spanduk dilingkungan kampus tetapi ada himbauan kepada seluruh Mahasiswa untuk mengalihlan kuliah ke Rektorat IAIN Batusangkar Selasa (17/09).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun bakaba.net Mahasiswa IAIN melakukan seruan aksi save birokrasi untuk menagih janji kampus terhadap Mahasiswa.
Selama ini pihak kampus dinilai Mahasiswa hanya memberikan sebuah janji tanpa kepastian. Mahasiswa sudah berusaha untuk menuntut janji-janji tersebut tetapi tidak pernah terealisaai akhirnya hal itu berujung aksi save birokrasi. Disamping itu Rektorat dinilai tidak transparan dalam mengelolah dana-dana yang ada.
Menurut Fikri SENAT IAIN Batusangkar mengatakan mediasi yang dilakukan sebenarnya sudah berbentuk aksi dan lampu kuning bagi pihak kampus. Pasalnya dalam spanduk-spanduk sudah memuat semua tuntutan Mahasiswa dalam aksi yang direncanakan Selasa (17/09).
Dema FTIK Wahyudi terkait mediasi yang sudah dilakukan hari ini sangat urgen pasalnya hal itu menjadi hal yang kursial. Wahhudi berharap agar aksi yang akan dilaksanakan dapat berjalan lancar, mengingat sudah lama nya Mahasiswa terlelap.
PLT dari Fakultas Syariah Hengki menuturkan mediasi dan aksi yang akan digelar pada hari ini dan besok untuk menuntut hak Mahasiswa yang sudah lama terabaikan. Dalam menuntut hal itu Mahasiswa menyampaikan dan menuntut hak itu dalam bentuk aksi save birokrasi.
Menurut Hengky Aksi yang akan digelar besok itu sangat bagus karena kapan lagi mahsiswa akan membuat dinamika, aksi yang akan dilaksanakan besok ini hanya sedikit diatas audiensi karena karena sebelumnya sudah dibicarakan tetapi pihak kampus hanya mendiamkan tanpa ada tindak lanjut dari institute sebagai lembaga tertingi.
Dema FEBI Hamdani mengatakan gambaran mediasi keresahan dari Mahasiswa yang sudah lama terpendam.
Dalam aksi save birokrasi Mahasiswa menuntut 12 point yaitu Rektorat harus kembali mengadakan hari Kryda, tranparansi terhadap keuangan kampus diantaranya pengunaan anggaran untuk pengenalan budaya akademi kampus, Bus Kampus, denda pustaka, UKT, dan Gedung MJ,
Selanjutnya Mahasiswa juga menuntut agar ada inventaris lembaga kampus baru seperti komputer CPU, printer dan lainnya.
Mahasiswa juga menuntut Rektorat melakukan sosialisasi tindak lanjut MOU IAIN Batusangkar dengan BRI, karena selama ini MoU itu hanya dalam senyap, sementara untuk kegiatan ibadah Mahasiswa menuntut Rektorat mendirikan mesjid dilingkunan kampus dan Mahasiswa juga mendesak Rektor untuk menanda tangani acara Fornis.
Selanjutnya Mahasiswa juga menuntut agar IAIN Batusangkar tidak melakukan unsur kerjasama dengan pihak manapun untuk agenda Lembaga Kampus. (Team)