TANAH DATAR, bakaba.net — Lembayung senja mulai membayang dilangit negeri di atas awan Nagari Panyalaian Kecamatan X Koto Tanah Datar.
Lembayung senja yang menawarkan sejuta cerita yang tidak terwakili oleh kata-kata tetapi syarat dengan makna.
Kali ini saya akan mengajak kita semua menikmati lembayung senja di kaki Gunung Singgalang nan indah lokasi TMMD reguler 108 Kodim 0307 Tanah Datar.
Aku bersama sinar mentari yang membias indah berjalan menyusuri ruas jalan sasaran fisik utama TMMD 108, sepanjang jalan aku sering disapa ramah oleh ibu-ibu setempat yang baru pulang dari kebun mereka.
Senyum ramah menghiasi bibir perempuan-perempuan tangguh didikan alam, dan membuat mereka tumbuh menjadi perempuan bijak nan angun.
Aku terus berjalan menyusuri jalan rintisan TMMD tersebut, meski belum rata tentunya sangat bermanfaat bagi para pemilik lahan pada sisi kiri dan kanan jalan.
Lahan yang dipenuhi sayur holtikultura tumbuh subur, dari kejauhan terlihat Gunung Marapi dan Singgalang tegak menjaga, andai saja ruas jalan dan keindahan alam ini dikelolah dengan baik, tentunya memiliki nilai tambah bagi warga setempat.
Dari kejauhan aku melihat bocah-bocah lucu bercanda dengan riang. Ternyata mereka juga senang dengan adanya ruas jalan baru itu.
Mereka tampak ceria bermain di jalan yang baru saja dibangun oleh Satgas TMMD Kodim 0307 Tanah Datar. Anak-anak ini mengaku senang dan gembira ada jalan baru di kampung mereka.
“Saya bersama teman-teman senang sekali bermain di jalan ini. Dulu disini sawah dan kebun, tapi sekarang ada jalan, kami bisa main tanpa takut tertabrak kenderaan,” jawab Rizky salah seorang anak dengan ceria.
Rezky juga mengatakan, nanti dia bersama teman-temannya akan bermain sepeda di jalan itu.
Wali Nagari Panyalaian Roni Datuak Paduko Sirajo ditempat terpisah mengakui, jalan rintisan program TMMD 108 itu tidak hanya dapat meningkatkan perekonomian warga setempat, tetapi juga membuat keceriaan anak-anak di Nagarinya.
Roni Datuak Paduko Sirajo menyebutkan Negeri di atas awan yang selalu berselimut kabut itu nantinya akan dikembangkan menjadi objek wisata yang berbasis masyarakat, agar ada nilai tambah setelah dibukanya ruas jalan tersebut.
Aku membayangkan bila daerah ini memang dijadikan tempat wisata yang populer disebut agrowisata itu, tentunya akan banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah itu, tidak hanya untuk menikmat lembayung senja dinegeri di atas awan itu.
Agrowisata yang kekinian yang menawarkan edukasi bertanam pada wisatawan, mulai dari pengolahan lahan, sampai panen tentunya akan menarik orang untuk berkunjung, hal itu nantinya akan berkembang warung-warung yang menawarkan kuliner asli didaerah itu. Itu bukan sebuah keniscayaan, seperti saya bilang, ruas jalan itu berdampak multi efek bagi warga. (TIA)