Batusangkar, Bakaba,-Sebanyak 1.867 orang SLTA (SMA/SMK/MA) sederajat berasal dari 23 sekolah di Kabupaten Tanah Datar Senin (10/4) mulai melaksanakan Ujian Nasional Berbasiz Komputer. Sedangkan sisanya masih melaksanakan ujian secara konvensional atau Ujian Nasional Bebasis Kertas dan Pensil (UNBKP). Pelaksanaan UN SLTA ini berlangsung dari tanggal 10 s/d 13 April 2017.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media dalam pengerjaan ujian. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Drs. Abrar menjawab pertanyaan bakaba.net di ruang kerjanya di Pagaruyung, Senin (10/4), menyangkut dengan pelaksanaan ujian nasional di Kabupaten Tanah Datar.
Lebih lanjut Drs. Abrar mengatakan untuk mengantisipasi ekternal error dalam pelaksanaan UNBK, pihaknya melakukan kerjasama dengan Telkom agar selama pelaksanaan ujian, pihak Telkom dapat menjaga stabilitas signal jaringan internet, sementara untuk suplai arus listrik pihak PLN agar tidak mematikan arus listrik selama ujian berlansung.
“Error pelaksanaan UNBK sering dipicu oleh faktor ekternal, seperti putusnya arus listrik dan tidak stabilnya jaringan internet”, ujarnya.
Untuk persiapan mengikuti UNBK, Dinas pendidikan sudah melakukan gladi bersih kepada 12 sekolah yang mengikuti UNBK di Kabupaten Tanah Datar. Selain siswa, gladi bersih tersebut juga di ikuti oleh para petugas UNBK itu sendiri. Gladi bersih itu sendiri bertujuan untuk mensimulasikan sistim dan prosedur UNBK kepada para petugas serta mensimullasi dan tata cara ujian kepada peserta.
Sementara mekanisme pelaksana UNBK yaitu sebelum hari ujian teknisi dari sekolah mendownload dan mencetak bahan UN meliputi berita acara dan daftar hadir serta praktor melakukan sinkronisasi ke server pusat. Sedangkan pada hari pelaksanaan ujian praktor mencetak kartu yang berisi username dan password setiap peserta untuk diserahkan ke pengawas ujian dan praktor yang menyalakan exam browser disetiap komputer peserta ujian.
Berdasarkan pelaksanaan simulasi UNBK, para peserta ujian terlihat lebih rilek dan tidak stres, bila di bandingkan mengikuti ujian berbasis kertas dan pena. Dalam ujian mengunakan kertas dan pena, waktu siswa banyak habis untuk membulatkan jawaban ujian, sementara hal itu tidak terjadi pada UNBK.
Drs. Abrar menghimbau para peserta ujian nasional untuk berkonsentrasi mengikuti ujian dengan maksimal menghafal dan mengulang pelajaran serta mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang penting. (TIA)