Derita Narliyus Pengumpul Barang Bekas di Pinggir Danau Singkarak

Derita Narliyus Pengumpul Barang Bekas di Pinggir Danau Singkarak

- in Headline, KABA NAGARI, Peristiwa
0

Batusangkar, Bakaba–Narliyus (58 tahun) laki-laki setenggah tua yang berprofesi sebagai pengumpul barang bekas dengan pandangan nanar melihat api melalap setiap jengkal bangunan semi permanen miliknya yang terdapat persis di pinggir Danau Singkarak tepatnya di Jorong Piliang Bendang Nagari Simawang Kecamatan Rambatan Tanah Datar, Kamis.

Pada bangunan semi permanen yang sekilas seperti warung nasi, tersebutlah Narliyus merajut hari-hari indah dengan Ida istri tercinta, melalui suka dan duka bersama, tapi kini bangunan itu sudah rata dengan tanah. Dia tidak dapat menyelamatkan barang-barang miliknya, karena ketika dia datang api sudah membesar dan tidak memungkinkan lagi masuk dalam bangunan tersebut.

Sijago merah mengamuk dan meluluh lantakan seluruh barang-barang miliknya, ketika dia sedang berbelanja keperluan harian di pasar Ombilin yang tidak begitu jauh dari rumahnya, sementara istrinya yang menderita penyakit strok berada di rumah mertuanya, begitu juga anak dan menantu tidak berada ditempat ketika musibah kebakaran itu terjadi.

Hanya beberapa saat dia berada di pasar Ombilin, tiba-tiba datang orang yang mengabari warungnya yang juga tempat tinggalnya terbakar. Ketika mendengar hal itu dia lansung pulang dan berharap api belum membesar dan dia masih bisa menyelamatkan barang-barang berharga miliknya, tetapi harapannya sirna dan semua sudah habis terbakar kecuali beberapa meja, kursi dan TV yang berhasil diselamatkan para tetangga.

Narliyus menarik nafas agar terlepas sedikit beban yang begitu berat, sementara petugas Damkar masih mondar mandir menyiram puing-puing sisa kebakaran yang masih menyisakan asap. Masih belum terpikirkan olehnya untuk menata kembali sisa-sisa hari bersama istri dan keluarga tercinta. Bangunan satu-satunya sudah ludes dan rata dengan tanah.

Sebelum istrinya menderita strok, biasa setiap hari dia dibantu istrinya berjualan nasi di jalan raya Solok Bukit Tinggi tersebut dan untuk menambah-nambah penghasilan dia juga menjadi di nelayan di danau Singkarak. Tetapi sejak sang istri terkena strok, warung nasi tersebut lebih sering tutup karena tidak ada yang yang menjaganya.

Selanjutnya laki-laki setenggah tua tersebut beralih profesi menjadi pengumpul barang-barang bekas dan sekali-kali tetap menjadi nelayan, mungkin karena usianya sudah mulai menua tenaganya tidak sekuat dulu saat mencari ikan di danau Singkarak.

Narliyus melemparkan pandangan pada satu unit pick up miliknya yang kini tinggal rangka sementara api terlihat masih menyala pada ban mobil yang masih dalam masa kredit. Yaaa hanya dalam hitungan menit semua barang miliknya sudah menjadi abu.

Dalam kebakaran tersebut dia mengalami kerugian sekitar Rp. 220,- juta. Soalnya bersama bangunan semi permanen tersebut tidak hanya menghanguskan pakaian dan alat-alat rumah tangga juga ikut terbakar mobil pick up T 120 dan motor Supra X yang masih dalam masa kredit beserta uang sebanyak Rp. 35,- juta. tersebut.

Meski api sudah meluluh lantakan semua barang miliknya, Nurliyus tetap bersukur semua orang-orang terkasihnya selamat dalam musibah tersebut. Harta benda dan uang dapat dicari tetapi keluarga merupakan yang sangat berharga dan tidak bisa dinilai dengan uang. Bersama orang-orang terkasih tersebutlah dia akan menata lagi sisa-sisa sampai akhir usia.

Berdasarkan keterangan Wali Nagari Simawang E. Dtk Rajo Muyang kebakaran diduka oleh konsleting arus pendek, pasalnya menurut para saksi mata yang berada dilokasi sebelum terjadi kebakaran terlihat ada kepulan asap pada bagian belakang warung Nurliyus. Api cepat membesar karena pada saat kejadian angin juga bertiup cukup kencang.

Berkat bantuan tujuh mobil Damkar, api tidak merembet pada bangunan lain, meski bangunan semi permanen milik Narliyus tidak terselamatkan. Ketujuh mobil Damkar tersebut berasal dari Tanah Datar 3 Unit dan Padang Panjang dan Solok masing-masing dua unit.

M. Nur Idris Ketua Perantau Simawang Saiyo Pusat yang juga merupakan Anggota DPRD Kota Bukit Tinggi menyampaikan duka mendalam terhadap musibah yang Narliyus salah seorang warga Simawang. Anggota DPRD yang juga berprofesi sebagai pengacara ini berharap korban bersama keluarga sabar dan tabah menerima cobaan ini. Kita semua mendoakan agar Allah segera mengantinya dengen yang lebih baik.

Sementara itu Maidasril perantau Simawang yang juga pengurus IKTD Jaya lansung melakukan koordinasi dengan Ketua Perantau Simawang Saiyo untuk menghimpun bantuan terhadap Narliyus. Pengumpulan sumbangan tersebut juga lansung disampaikan kepada kepada seluruh perantau asal Simawang untuk ikut menyumbang, selanjutnya akan dilakukan koordinasi dengan ketua di masing-masing daerah. (TIA)

Leave a Reply