bakaba.net, Tanah Datar — 25 Ketua Kelompok Tani (Keltan) Tanah Datar mengikuti pelatihan pertanian berkelanjutan yang digelar Balitbang Provinsi Sumatera Barat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sei Tarab Tanah Datar.
25 Ketua Keltan yang berasal dari Sei Tarab dan Lintau ini selama dua hari akan mempelajari Integrated Production System (IPS) atau Sistem Produksi Terpadu pertanian yang berkelanjutan.
Hal itu dikatakan Kadis Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani menjawab bakaba.net, Senin (21/05/2023) terkait Integrated Production System (IPS)
kegiatan dengan tema difusi inovasi dan penerapan teknologi akan menciptakan petani yang melek ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan pertanian secara keseluruhan.
“Iptek bidang pertanian banyak dan menyangkut semua proses, mulai dari pengolahan lahan, penebaran benih, cara tanah, pemumpukan sampai pascapanen,” ujar Sri.
Dalam Kegiatan difungsi inovasi dan penerapan teknologi itu 25 Keltan itu akan mempelajari IPS yang dapat meningkatkan hasil panen.
Sri juga mengatakan saat ini Pemkab Tanah Datar terus melakukan transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi akan terus dilakukan pada para petani setempat.
Penggunaan iptek dalam mengelola potensi, kata dia, akan lebih memaksimalkan hasil lebih baik dan pengelolaan lahan juga bisa lebih mudah.
Para petani, kata dia, juga akan lebih baik dalam merawat tanamannya karena didukung teknologi dan ilmu pengetahuan yang cukup.
Para petani sebut Sri dapat menjadi penentu dalam meniingkatkan hasil pertanian.
“Garda terdepan pembangunan pertanian itu adalah para petani, jadi merekalah yang menjadi penentu naik-turun produksi pertanian,” katanya.
Hari pertama pelatihan Balitbang Provinsi Sumatera Barat menghadirkan pemateri Wahyu Nusa Lubis Ketua Keltan Bukit Gampong.
Wahyu dalam paparanya lebih banyak mengajak peserta pelatihan menuju paradigma baru pertanian dengan penerapan kearifan lokal untuk pupuk dan pembasmi hama tanaman.
Sehingga hal itu tentunya akan menekan biaya produksi tetapi dapat meningkatkan hasil pertanian.
Wahyu juga pada kesempatan itu bersama 25 Keltan membuat pupuk dan nutrisi NPK cair yang dapat dimanfaatkan untuk seluruh jenis tanaman.
Dalam membuat pupuk dan nutrisi NPK cair itu ia memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat yaitu daun dan batang titania, dedak halus, urin ternak, air kelapa, sabut kelapa dan MOL serta air.
Ia juga mengajarkan Ketua Keltan itu membuat MOL dari nasi sisa. (***)