Tanah Datar, bakaba.net – Tim Safari Ramadhan IV Kabupaten Tanah Datar mengunjungi Masjid Nurul Huda Jorong Kapuak Koto panjang Ponco Nagari Barulak Kecamatan Tanjung Baru, Senin (18/03).
Tim IV ini dipimpin oleh Dandim 0307 Tanah Datar Letkol Inf. Agus Priyo Pujo Sumedi, diwakili wakili oleh Kasdim Mayor Inf Rifeni didampingi Kadis Perhubungan, Kepala PMPTSP, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Kabid Pendapatan dan pelayanan, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes.
Hujan deras menguyur perjalanan Tim IV Safarari Ramadhan itu menyusuri jalan provinsi yang dipenuhi lubang-lubang pada sisi kanan dan kiri jalan yang menghubungkan Tanah Datar menuju Agam maupun menuju ke Payakumbuh.
Saya yang ketika itu gabung dengan Kadis perhubungan melihat Priantos, supir yang membawah mobil dinas tersebut harus berhati-hati agar tidak masuk “Jebakan Batman” atau lobang-lobang yang menghiasi jalan provinsi yang belum kunjung diperbaiki.
Ruas jalan ini penuh cerita menurut saya, mulai dari warga yang menanam pisang sebagai bentuk protes pada Pemkab Tanah Datar, dan jurnalis warga yang sengaja membuat laporan dengan sepotong vidio yang melaporkan kondisi jalan berlubang seperti jebakan batmen itu.
Tetapi menurut saya protes yang terkadang dihiasi hujatan warga yang ditujukan pada Pemkab Tanah Datar tidaklah tepat sasaran, seharus itu dialamatkan pada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Jika kita berandai Pemkab Tanah Datar memiliki dana untuk memperbaiki jalan, tentunya tidaklah bisa dialokasikan untuk ruas jalan-jalan provinsi yang terletak di Tanah Datar.
Tentunya hal itu akan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan dan akan menjadi panjang urusannya. Anggaran perbaikan jalan yang ada hanya dapat dialokasikan untuk memperbaiki ruas jalan milik Pemkab Tanah Datar.
Seperti diketahui, banyak ruas jalan provinsi yang ada di Kabupaten Tanah Datar ada di Tanah Datar beberapa ruas dalam kondisi rusak, baik rusak berat, sedang maupun ringan.
Ada tujuh ruas jalan yang merupakan wewenang Provinsi, yaitu ruas jalan Batusangkar-Atar-Setangkai-Payakumbuh, ruas jalan Batusangkar-Ombilin, Ruas jalan Batusangkar-Kubu Kerambil, ruas jalan Batusangkar-Sawahlunto, dan ruas jalan simpang Baso-Piladang.
Kondisi ruas jalan provinsi yang dalam kondisi rusak itulah yang sering mendapat kritik pedas dari jurnalis warga.
Padahal untuk menyikapi kondisi jalan dalam kondisi rusak yang menjadi wewenang provinsi itu, Bupati Eka Putra sudah menyampaikan pada Pemerintahan Provinsi Sumbar, agar ruas yang rusak diperbaiki minimal patchinglah atau ditambal jalan-jalan yang berlubang tersebut.
Perjuangan panjang Bupati Eka Putra itu membuahkan hasil, Pemprov Sumbar sudah menyiapkan anggaran sebanyak Rp10 miliar. pemeliharaan ruas jalan provinsi Ombilin-Batusangkar akan diperbaiki.
Pemeliharaan akses jalan tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung sektor pariwisata dan pertanian di Kabupaten Tanah Datar dan Sumbar umumnya.
Meski perjalanan Tim IV ini harus melalui “Jebakan Batman” tetapi suasana silaturahmi dan kehangatan terekam dalam rangkaian itu.
Kasdim Mayor Inf Rifeni saat itu membacakan sambutan Bupati Tanah Datar terkait 10 Program Unggalannya untuk memacu pembangunan, baik pembangunan SDM maupun ekonomi, sosial dan budaya.
Untuk pembangunan SDM khususnya dalam bidang keagamaan Pemkab Tanah memilik program satu rumah satu hafiz, pajak gratis untuk mendukung sektor pertanian, satu nagari satu iven untuk mengali potensi budaya, lalu ada juga program yang memerangi rentenir yang lebih di kenal dengan randang.
“Randang” ini merupakan pinjaman ringan tanpa bunga dan agunan bagi UMKM yang ada di Tanah Datar, agar sektor UMKM dapat bangkit dan lepas dari jeratan rentenir.
Dalam kunjungan itu, pemkab juga memberikan bantuan sebesar Rp.15 juta untuk membantu pembangunan masjid Nurul Huda, serta satu vacuum cleaner. (***)
