Terdampak Erupsi Gunung Marapi 24 KK diungsikan ke musala

Terdampak Erupsi Gunung Marapi 24 KK diungsikan ke musala

- in Headline, News, TANAH DATAR
0

Tanah Datar, bakaba.net – Usai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan status Gunung Marapi yang berada di Provinsi Sumatera Barat naik menjadi level III atau siaga, 24 Kepala Keluarga (KK) Nagari Koto Baru Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar diungsikan.

Para pengungsi yang terdiri dari 80 jiwa itu terdapat 25 anak-anak itu sebelumnya merupakan warga Nagari Koto Baru yang beraktifitas atau berkebun pada lokasi yang dianggap berbahaya.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh tingkat aktivitas Gunung Marapi dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) terhitung 9 Januari 2024 pukul 18:00 kemaren malam.

Setelah penetapan peningkatan status Gunung Marapi dinaikan menjadi level III atau siaga, 24 KK itu lansung diungsikan tadi pagi.

Mereka dibawa ke lokasi yang lebih aman dan menempati musala Nurul Ikhlas yang terdapat di Nagari Koto Baru itu.

Wali Nagari Koto Baru H. Adenis pada bakaba.net menuturkan ada 30 KK yang berladang dilokasi yang dianggap berbahaya, tetapi 24 KK telah diungsikan.

Wali Nagari H. Adenis lansung memberikan penyuluhan pada warga terkait meningkatnya status Gunung Marapi naik level III atau siaga.

Khotimah salah seorang pengungsi yang berhasil ditemui bakaba.net dilokasi pengungsian menuturkan baru mengungsi tadi siang.

Saat mengungsi, ia hanya membawa pakaian dan keperluan anaknya, tanpa sempat membawa logistik, maupun selimut.

Ia juga mengatakan tiga orang pengungsi terkena Ispa, tetapi sudah diobati.

“Ada yang sakit, tiga orang, tapi sudah diobati,” ujarnya sambil mengendong anaknya yang masih Batita.

Para pengungsi tidak mengeluhkan MCK di lokasi pengunsian, begitu juga dapur umum, karena memanfaatkan sumber air yang ada di musala untuk MCK serta untuk memasak mengunakan dapur warga yang digunakan lagi untuk memasak.

Ia juga mengatakan, sebelum mengungsi dan menempati Musala Nurul Ikhlas ini, mereka berencana mengungsi diatas, tetapi terkendala tidak ada air bersih.

Dandim 0307 Tanah Datar Letkol CZI Sutrisno, S.T, M.I.P didampingi Forkopimca X Koto lansung meninjau pengungsi Gunung Marapi.

Pada saat itu, Dandim Sutrisno memberikan arahan untuk tidak mendekati lokasi-lokasi yang dianggap berbahaya dan tidak memasuki atau berkegiatan di wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek).

Ia juga ingatkan pengungsi untuk menyampaikan kendala dan persoalan selama berada dipengungsian.

“Jika ada masalah dan kendala, segera sampaikan pada kami, kami akan mencarikan solusinya.

Pada kesempatan itu Dandim Sutrisno juga menanyakan kondisi pengungsi yang menempati musala Nurul Ikhlas Itu.

Sebelum mengunjungi para pengungsi, Dandim 0307 Tanah Datar itu juga meninjau jalur-jalur evakuasi yang berada di Nagari Aia Angek.

Untuk jalur evakuasi yang masih dianggap berbahaya, seperti melewati jembatan, ia berpesan pada Satgas gabungan yang sudah berada di nagari-nagari yang terdampak erupsi agar mencari alternatif lainnya.

Ia mencontohkan saat evakuasi melewati jembatan, ternyata air besar, hal ini dianggap berbahaya. (***)

Leave a Reply