Batusangkar, Bakaba—DPD Partai Golkar Tanah Datar akan mengusung kader militan pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Tanah Datar tahun 2020, karena tidak mau kecolongan dengan kader yang berpura-pura kader sejati, namun membelot ditengah jalan atau tidak mau tahu dengan partai setelah duduk sebagai Bupati.
Demikian dikemukakan Sekretaris DPD Partai Golkar Anton Yondra,SE dudampingi Wakil Ketua Dedi Irawan dan Bendahara Ivone Estherli, ketika menggelar acara jumpa pers di ruang Fraksi Perjuangan-Golkar DPRD Tanah Datar, Kamis (19/9) sehubungan dengan akan dilaksanakan pesta demokrasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar tahun 2020.
Dikatakan, pihak DPD Partai Golkar sudah bertekad akan mengusung kader militan H.Zuldafri Darma sebagai Balon (Bakal Calon) Bupati Tanah Datar. Singkat bicara, tidak ada kader lain akan diusung selain Ketua DPD Golkar Tanah Datar Zuldafri Darma, tidak Anton Yondra dan tidak pula Dedi Irawan, karena hal itu sudah kesepakatan partai.
Menurut Anton Yondra, kita sudah mencoba mengusung calon dari pihak luar, meskipun tercatat sebagai Golkar, tetapi kenyataan yang betsangkutan membelot ditengah jalan. Dengan kata lain, separoh perjalanan ia berpindah ke partai lain dan tak mau lagi dengan Partai Golkar yang telah membesarkannya.
Menjawab pertanyaan awak media seputar wakil yang akan mendampingi Zuldafri Darma, Sekretaris DPD Golkar Anton Yondra mengatakan sebagai belum diputuskan, karena masih melihat perkembangan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Jika ada yang berminat, apalagi datang dengan partai yang bisa berkoalisi dengan Golkar, akan lebih baik lagi.
“Khusus tentang Balon Wakil Bupati ini akan kita serahkan seoenuhnya kepada Bapak Zuldafri Darma, karena beliau yang akan memakai,” tutur Anton Yondra yang dibenarkan oleh Wakil Ketua Dedi Irawan.
Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Apriman Dt. Majo Indo mengatakan, meskipun di DPRD satu Fraksi dengan Golkar, namun untuk mengusung calon di Pilkada belum diputuskan di tubuh partai. Ia tidak membantah, jika peluang untuk berkoalisi dengan Partai Golkar masih tetap terbuka, tergantung keputusan partai.(B.02)