Oleh Kamsul Hasan
Bagaimana stok PSK impor di Jakarta dan kota besar lainnya di Indonesia, setelah marak penyebaran virus Corona ?
Malam ini saya sengaja nongkrong pada Bakmi Halal Robana yang berada di Mangga Besar Raya No. 93, Tangki, Tamansari, Jakarta Barat.
Pukul delapanan malam adalah waktu awal Pemandu Suara Karaoke (PSK) keluar dari tempat tinggal sebagai pekerja malam.
Mereka tersebar ada yang tinggal di apartemen, namun tidak sedikit bermukim pada rumah kost, agar dekat ke lokasi hiburan malam.
Sebagian mereka bekerja dengan gunakan visa kunjungan wisata. Bila mendekati habis izin tinggal biasanya keluar dan masuk lagi.
Virus Corona membuat Indonesia, membatasi kunjungan dengan visa on the arrival, khususnya mereka yang berpaspor RRC.
Sementara itu negara tetangga, Singapura terus menemukan penderita Corona. Sudah tercatat 43 orang penderita dan enam sembuh.
https://m.detik.com/news/internasional/d-4892893/sudah-43-kasus-virus-corona-di-singapura-6-orang-telah-sembuh
Satu diantara penderita itu adalah pekerja asal Indonesia. Pemerintah Singapura selalu mengeluarkan rilis tentang perkembangan kasus ini.
Beredar informasi tentang # Kasus 12 dari 43 kasus yang dipublikasikan pada hari ini. Salah satu penderita berstatus PSK.
Tidak dijelaskan PSK dimaksud Pekerja Seks Komersial atau Pemandu Suara Karaoke. Namun konsumen yang kontak dengan PSK itu dievakuasi dari rumahnya.
Singapura memang mengambil langkah cepat dengan menyelusuri aktivitas si PSK, konsumen dan tempat kontaknya.
Saya masih berusaha menguji informasi tentang kebenarannya. Termasuk evakuasi istri dan anak lelaki yang kontak dengan PSK.
Bagaimana dengan pengelola kota kota besar di Indonesia yang menjadi tempat pencari nafkah bagi PSK impor, apakah sudah mulai bekerja dan mencegah ?