Shadiq Pasadigoe, Tokoh Karismatik itu Mantap Maju ke DPR RI

Shadiq Pasadigoe, Tokoh Karismatik itu Mantap Maju ke DPR RI

- in Headline, PROFIL
0

TANAH DATAR, bakaba.net – Ir. M. Shadiq Pasadigoe, S.H, M.M, putra terbaik Tanah Datar mantap maju ke DPR RI tahun 2024 mendatang dan memilih Partai Nasional Demokrat sebagai kenderaan politiknya.

Laki-laki bersahaja lahir di Batusangkar pada 8 Januari 1960 ini berpengalaman dalam bidang birokrat ini tentunya sangat membantu tugas-tugasnya bila mendapat amanah menjadi DPR RI.

Shadiq begitu ia biasa dipanggil terakhir menjabat Staf Ahli Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah periode 2017-2018.

Sebelumnya ia menjabat Bupati Tanah Datar dua periode tahun 2005–2015. Berpasangan dengan Hendri Arnis pada periode keduanya, mereka memenangi Pilkada Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2010. Sementara periode pertama Shadiq didampingi Aulizul Syuib praja senior di Sumatera Barat

Suami tercinta Betti Shadiq Pasadigoe
dan ayah lima anak ini yang merupakan anak pasangan Pakiah Saliah Digoel (pejuang melawan penjajahan Belanda) dan Asiah Said Binti Syekh. H. M Said ini bertekat untuk kembali mendedikasikan ilmu dan pengalaman untuk membangun kampung halamannya.

Lalu apa yang memotivasi Shadiq Pasadigoe menuju DPR RI?..

Yuk kita simak penuturan lelaki kharismatik ini yang disajikan dalam bahasa ringan ini.

Lembayung senja mulai membayang, segelas kopi panas tinggal setenggah menemani diskusi singkat saya dengan tokoh yang dikenal hampir seluruh lapisan masyarakat ini.

Alhamdulillah, saya masih diberi kesehatan baik lahir maupun bahtin sehingga akan mampu bekerja maksimal untuk memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat ujar Shadiq sambil menyeruput kopi kurang gulanya.

Ia mengatakan terpanggil untuk maju ke DPR RI dengan pengalaman dibirokrat yang dia punya tentunya juga pengalaman dua periode menjadi bupati Tanah Datar.

Berbagai persoalan ditenggah-tenggah masyarakat tentunya bukan perkara mudah untuk menaganinya, apalagi Tanah Datar sebagai daerah terkecil dengan PAD juga tidak banyak tentu sangat membutuhkan anggaran dari pemerintah pusat untuk memacu pembangunan di seluruh sektor sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Saat ini PAD hanya menyumbang lebih kurang 11% dari seluruh pendapatan dan lebih dari 60% sudah habis untuk belanja pegawai, 20% lebih untuk sektor pendidikan. Sisa anggaran itu sekitar 20% itu yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana di Tanah Datar.

Anggaran itu tentunya sangat tidak mencukupi untuk pembangunan berbagai sektor di luhak Nan Tuo ini.

Untuk itu, sangat dibutuhkan Tanah Datar saat ini, menempatkan wakilnya di DPR RI, agar dapat membawa berbagai program dan kegiatan ke Tanah Datar.

Kepiawaian Tokoh peduli kemiskinan ini dalam menagani berbagai persoalan selama menjadi bupati dua periode di Tanah Datar ini tidak perlu diragukan lagi.

Saai ia melihat banyak anak-anak putus sekolah maka Shadiq mengandeng Basnas untuk memberikan bea siswa bagi anak-anak berprestasi dari KK kurang mampu sehingga anak-anak yang terancam putus sekolah dapat menikmati pendidikan yang layak.

Ia juga menganggarkan dana di Bagian Kesra untuk mengenjot peningkatan mutu pendidikan, sehingga banyak siswa-siswa asal Tanah Datar yang menempuh pendidikan di 10 univertitas terbaik di Indonesia salah satunya UI.

Selanjutnya Shadiq dalam memacu peningkatan mutu pendidikan, ia setiap tahunnya selalu memberikan reward untuk siswa berprestasi dengan study komperatif ke Asia dan Timur Tenggah.

Lalu apa capaian yang diraih putra dan putri Tanah Datar saat itu? Nilai kelulusan siswa asal Tanah Datar yang melanjutkan pendidikan ke Peguruan Tinggi naik secara signifikan.

Sementara dalam sektor tenaga kerja dan peluang kerja, Shadiq menjalin kerjasama dengan biro-biro tenaga kerja salah satunya ke Jepang. Sudah banyak pencari kerja asal Tanah Datar yang disalurkan bekerja diberbagai sektor di negara matahari terbit itu.

Shadiq dalam menciptakan tenaga kerja handal dan bermutu saat itu tidak hanya sebatas omongan saja, tapi menjadi tanggung jawabnya sebagai kepala daerah saat itu.

Sebelum menyalurkan tenaga kerja, ia bersama biro tenaga kerja memberikan pelatihan, pendidikan etika dan budaya dan sosial sehingga tenaga kerja yang disalurkan dapat bekerja sesuai dengan tuntutan perusahaan pada negara yang menyediakan tenaga kerja.

Berkat terobosan M. Shadiq Pasadigoe, banyak pencari kerja asal Tanah Datar yang dapat meningkatkan perekomian keluarganya dan saat akhir kerja, umumnya bisa membuka usaha sendiri baik di perdagangan, perkebunan maupun transportasi.

Begitu juga untuk meringankan beban transportasi masyarakat, ruas-ruas jalan di Tanah Datar semuanya beraspal beton tanpa dihiasi lubang-lubang dan mengangga dijalan-jalan itu.

Sementara untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke Tanah Datar, Shadiq dibantu tokoh adat dan tokoh masyarakat sehingga masyarakat dengan sukarela menyerahkan tanah untuk pelebaran jalan.

Ini baru sekelumit cerita M. Shadiq Pasadigoe saat menjadi bupati di Tanah Datar. (***)

Leave a Reply