Sabtu 27 Maret 2021. Tepat jam 15.00 tersebar kabar, Hardi Siswanto meninggal dunia di Rumah Sakit M Ali Hanafiah Batusangkar. Info berasal dari Ustadz H. Budiman Dt Malano Garang dalam group WA membuat kaget semua pihak..
Sementara itu Buya Mahyeldi Ansyarullah Dt. Marajo selaku ketua DPW PKS Sumatera Barat yang juga mendapat amanah sebagai Gubernur Sumatera Barat menugaskan M. Ridwan (Bendum DPW PKS Sumbar) beserta tim untuk menghadiri acara pemakaman almarhum Hardi Siswanto.
Berhubung Buya harus menghadiri 2 buah agenda yang sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak sempat hadir
Rombongan dari DPW baru sampai saat adzan maghrib berkumandang, langsung melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Taqwa Parak Jua bersama ketua DPD PKS Tanah Datar beserta jajaran.
Adib Fadhil yang menyambut rombongan segera mengarahkan rombongan untuk bertolak k rumah duka di Lompatan Datar Nagari Barulak Kecamatan Tanjung Baru.
Ternyata jenazah sudah selesai di makamkan tepat jam 17.30 dengan selamat.
Rombongan disambut oleh Niniak Mamak dan Keluarga Almarhum dengan penuh haru. Dalam kesempatan tersebut M. Ridwan menyampaikan permohonan maaf Gubernur Sumatera Barat yang tidak bisa hadir dalam kesempatan duka ini.
Hardi dikenal sebagai sosok pemuda yang giat berdakwah sejak masih menjadi Mahasiswa di Fakultas Peternakan Universitas Andalas.
Gubernur berkirim do’a semoga Almarhum Hardi mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan Keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.
Adib Fadhil menyampaikan permohonan maaf kepada ahli waris apabila selama bergaul dan berinteraksi dengan Almarhum ada salah dan khilaf.
Adib juga menyampaikan bahwa kehadiran hari ini sekaligus mewakili teman, sahabat dan keluarga besar PKS yang sebagian besar tidak berkesempatan untuk hadir.
Selama Hardi sakit, mungkin tidak bisa menyilau, meninggal tidak sempat melayat. Sebaliknya apabila ada kesalahan dan kekhilafan Almarhum Hardi sudah terlebih dahulu dimaafkan.
Penghulu Kaum mewakili pihak keluarga mengucap ribuan terima kasih atas kehadiran keluarga besar PKS menyampaikan ungkapan duka, ini menjadi penawar kesedihan atas kepergian Hardi yang sangat mereka sayangi.
Semoga semangat dan perjuangan Hardi masih bisa dilanjutkan oleh sahabat-sahabat Hardi untuk masa yang akan datang.
Hardi Siswanto meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak. Terakhir beliau bertugas sebagai tenaga honor di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tanah Datar
Sebelum pamit rombongan menyerahkan “pengganti kafan yang salampi” kepada pihak keluarga. Sebagai buah tangan keluarga yang datang bertakziyah. Rombongan dilepas oleh keluarga dengan hati yang bersih dan muka yang jernih.
Selamat jalan Hardi, selamat jalan sahabat seperjuangan…
Semangatmu masih tetap hadir di hati hati kami… (fm)
