Padang, bakaba – ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang demo Rektorat agar pecat Presiden Mahasiswa (Presma) yang maju sebagai Caleg PKB di Kabupaten Solok Selatan. Pasalnya tindakan Presiden Dewaan Mahasiswa (DEMA UIN) dinilai sudah ciderai marwah mahasiswa. Dalam aksi tersebut Mahasiswa juga menyampaikan tuntunan lainnya.
Aksi Mahasiswa digelar dalam lingkungan kamus UIN Imam Bonjol Senin (10/09). Awalnya ratusan Mahasiswa melakukan orasi disudut kampus UIN selanjutnya peserta aksi mendesak pimpinan Rektor menemui masa.
Ikhwan Matondang Wakil Rektor III UIN segera menemui pada demontran untuk mendengarkan tuntutan yang disampaikan.
Dihadapkan Wakil Rektor III Mahasiswa yang tergabung dalam peserta aksi menuntut agar pihak kampus segera merealisasikan tuntutan mereka terkait pemecatan Presiden Mahasiswa yang maju sebagai Bacaleg PKB di Kabupaten Solok Selatan.
“Kami minta pimpinan kampus segera bertindak dan mengambil keputusan terkait tindakan dari Presma ini. Sebab, apa yang telah dilakukannya telah menciderai marwah lembaga mahasiswa di kampus ini,” ujar korlap. Maulid Disman dalam orasinya
Disamping itu Maulid Disman menuntut pihak kampus menurunkan nominal uang kuliah tunggal (UKT), pasalnya banyak Mahasiswa yang tidak bisa kuliah karena terganjal UKT. Peserta aksi juga menyentil pengunaan fasilitas kampus yang tidak semestinya.
“Masalah ini harus segera diselesaikan, Selama ini kalau kami mahasiswa yang memakai ruangan seperti Gedung Serba Guna (GSG) sangat sulit, sementara untuk pihak luar selalu bisa dan dipermudah,” sebutnya.
Menanggapi hal itu, Ikhwan mengatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti semua tuntutan demonstran. Salah satunya adalah terkait pencalonan Presiden Mahasiswa DEMA UIN Imam Bonjol, Khairul Fajri sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg).
“Kami akan tindaklanjuti,” ujarnya sambil menandatangi surat perjanjian pemecatan dari jabatannya sebagai Presiden Dewan Mahasiswa (DEMA) yang dibawa peserta aksi.
Lantas terkait dengan permasalahan UKT dan fasilitas kampus, pihaknya menyebut akan membahas semua masalah tersebut dengan jajaran pimpinan Universitas.
“Untuk yang lainnya akan dibahas dulu dengan pimpinan yang lain, sebab ini ada yang menyangkut tanggung jawab dari Wakil Rektor II,” pungkasnya kemudian.
Setelah mendapatkan tanggapan demikian, masa aksi lalu membubarkan diri. Aksi demonstrasi sendiri berlangsung damai, meskipun masa membakar sejumlah ban dan menyita perhatian mahasiswa yang ada di lingkungan kampus.
Hal senada juga diutarakan oleh salah satu anggota Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Imam Bonjol, Tasril. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait pencalonan Presma tersebut.
“Setelah mendapatkan laporan, kami langsung memprosesnya, namun sekarang terkendala pimpinan SEMA yang saat ini tidak berada di tempat,” papar Tasril. Ia berjanji, upaya pemecatan akan dilakukan dalam pekan ini. (RONI)