Penghisap Candu Koleksi Museum Istana Pagaruyung

Penghisap Candu Koleksi Museum Istana Pagaruyung

- in BUDAYA, Headline, OPINI
0
Oleh Destia Sastra

Museum istano Basa Pagaruyung  dalam kaitannya dengan warisan budaya merupakan replika kerajaan Pagaruyung yang dibakar pasukan Padri tahun 1804.

Saat ini reflika Istano Basa Pagaruyung menjadi tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Saat ini benda koleksi museum istano Basa Pagaruyung hanya limabelas persen yang merupakan koleksi yang dapat diselamatkan dalam kebakaran ketiga pada 27 Februari  2007 lalu.
Sembilan puluh tiga benda koleksi istano Basq Pagaruyung masih dikonservasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat. Koleksi-koleksi itu nantinya akan kembali disimpan di Museum Istana Basa Pagaruyung usai dari konservasi.
Dari sekian banyak benda koleksi museum Istano Basa Pagaruyung, penulis akan akan menulis tentang alat madat atau pengisap candu. Pengelolah menyimpan koleksi alat penhisap candu pada sebuah kota kaca besar yang terletak bagian tenggah museum, atau tidak jauh dari anjuang Rajo Babandiang.
Alat pengisap candu berbahan kuningan dan kayu itu merupakan artefak museum Istana Basa Pagaruyung dengan nomor urut 098/BCB-B/A/12/VII/2008 berwarna coklat
Alat yang berfungsi untuk merokok atau mengisap candu ini mempunyai tinggi 65 CM, alat pengisap ini  pada lobang tembakau mempunyai diameter 6,5 cm sementara pada ujung alat hisap diameternya hanya 2,5 CM.
Alat pengisap candu pada periode kolonial itu milik Datuak Gadang yang bertempat tinggal di Guguak Pariangan salah satu jorong yang terdapat di pinggang Gunung Marapi.
Ukuran halus berbentuk geometris memenuhi bagian kepala alat madat yang berbentuk terompet itu. Ukiran yang sama juga terdapat  pada bagian tubuh alat hisap yang terbuat dari kuningan.
Alat Madat yang berbentuk memanjang yang dihubungkan dengan rantai penghubung sepanjang 15,5 CM, ukuran motif geografis dan  pola lingkar yang mengelilingi alat itu.
ASBAK
Artefak yang diletakan berdekatan dengan alat pengisap candu yaitu asbak. Asbak yang berbahan logam atau aluminium dengan nomor urut 088/BCB-B/A/12/VII/2008 berwarna abu-abu.
Ukuran asbak yang menjadi koleksi museum Istana Basa Pagaruyung tinggi 4 CM, lebar 19 CM dan panjang 26 CM berfungsi untuk tempat abu rokok atau cerutu.
Asbak yang berasal dari  Nagari Tuo Pariangan Kecamatan Pariangan Tanah Datar berbentuk oval dengan bibir luar bergelombang terlihat ragam flora pada permukaan artefak tersebut.
Benda koleksi yang tidak diketahui perodenya ini juga dapat difungsikan sebagai wadah benda cair.
Museum istana Basa Pagaruyung juga mengkoleksi berbagai artefak dari periode kolonial, eropah kolonial, bahkan ada yang dari awal abad sampai abad ke 19 serta koleksi  alat tradisional lainnya.
Referensi:
  1. Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar.
  2. Benda koleksi museum Istana Basa Pagaruyung.

Leave a Reply