Tanah Datar, bakaba.net – Sekda Pacitan Heru Wiwoho menyampaikan terima kasih atas kesediaan Pemerintah Daerah Tanah Datar menyambut kehadirannya bersama rombonga.
Ucapan terimakasih itu disampaikan Sekda Pacitan Heru Wiwoho saat Pemerintah Daerah Pacitan Provinsi Jawa Timur lakukan studi tiru TPID ke Tanah Datar, Jumat (26/4/2024).
Rombongan Pemda Pacitan itu lansunng diterima Bupati Tanah Datar Eka Putra,SE,MM didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan H. Nusirwan, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Alfian Zamra, Kadis Kominfo Yusrizal, Kadis Koperasi, UMKM dan Perdagangan Hendra Setiawan, Sekretaris Bappeda Litbang Irwan dan Kabag Perekonomian Masni Yuletri serta beberapa instansi terkait lainnya.
Sementara yang mengikuti study tiru dari Pemda Pacitan yaitu Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kadis Pariwisata, Kadis Perdagangan dan Tenaga Kerja Kepala Bappeda Litbang, Kadis BKD dan Keuangan Daerah, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabag perekonomian, Kabag prokopim.
“Terima kasih atas kesediaan pak Bupati dan jajaran, karena telah menerima kami untuk melakukan studi tiru tentang Pengendalian Infasi Daerah (TPID) di sini. Kami tertarik melakukan studi tiru TPID ke Tanah Datar, karena Tanah Datar telah mampu menjadi TPID terbaik wilayah Sumatera 3 kali berturut-turut,” sampainya.
Sekda Heru mengatakan, selain silaturahmi, tujuannya bersama rombonga adalah untuk berbagi pengalaman dan sharing informasi terutama didalam pengendalian inflasi di daerah masing-masing.
“Semoga setelah ini beberapa inovasi daerah yang selama ini telah diterapkan disini juga bisa kami terapkan di Pacitan, karena kondisi dua daerah ini hampir sama. Kabupaten Pacitan juga merupakan daerah pengunungan seperti disini, sehingga tidak ada salahnya inovasi yang telah diterapkan disini nantinya juga akan kami terapkan disana,” tegasnya.
Sementara Bupati Eka Putra mengatakan bahwa didalam pengendalian inflasi daerah ada beberapa hal yang sangat penting dan harus diprioritaskan demi menjaga kestabilan harga.
“Untuk terus menjaga kestabilan harga pasar kita tentu harus memperhatikan kebutuhan pokok masyarakat, terutama beras, cabai, bawang merah dan juga telur. Namun ada satu yang kebanyakan orang tidak tahu, yaitu jengkol. Jengkol disini sangat berpengaruh terhadap harga pasar, kalau harga jengkol tinggi ini akan berbuntut dengan harga bahan pokok lainnya,” terang Bupati. (***)