Tanah Datar, bakaba.net – Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tanah Datar.
Kunjungan kerja, (30/05) itu Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian Husnain, MP, M.Sc. Ph.d. melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan Optimasi Lahan Sawah (Oplah) yang bersumber dari dana APBN tahun sebelumnya serta cek calon lokasi untuk kegiatan Oplah tahun 2025.
Dalam kunjungan ini, tim dari Kementerian Pertanian disambut dan didampingi oleh Pj. Sekda Kabupaten Tanah Datar, Bpk Elizar, SH, Asisten Ekobang Drs. Alfian Jamrah, Kadis Pertanian Sri Mulyani SP MSi, dan Kabid Prasarana Sarana dan Penyuluhan Wel Embra, SP.
Sri Mulyani menjawab bakaba.net mengatakan salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Embung di Nagari Pitalah Kecamatan Batipuh yang dibangun dari kegiatan Oplah Dana APBN Kementan TA 2022.
Embung ini berfungsi menampung air dari mata air untuk mengairi lahan sawah seluas 30 Ha. Ibu Dirjen sangat terkesan karena Embung ini berfungsi dengan baik dan sangat bermanfaat bagi petani.
Selanjutnya, tim juga mengunjungi lahan sawah yang terkena bencana alam banjir bandang tahun 2024 dan mendapat alokasi kegiatan Oplah pada TA 2024. Kegiatan ini telah terealisasi 100% dengan luas 335 Ha yang dikerjasamakan dengan Dandim 0307. Namun, beberapa lahan belum ditanami karena jaringan irigasi masih rusak.
Terakhir, tim mengunjungi Nagari Gurun Kecamatan Sungai Tarab sebagai salah satu calon lokasi yang diusulkan untuk menerima kegiatan Oplah TA 2025. Kabupaten Tanah Datar direncanakan mendapatkan alokasi kegiatan Oplah seluas 2.000 ha dengan nilai sekitar Rp. 12 Milyar.
Tujuan kegiatan Oplah adalah mengoptimalkan lahan sawah tadah hujan dari 1 kali tanam menjadi minimal 2 kali tanam.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kegiatan Oplah dapat terus meningkatkan produktivitas lahan sawah dan kesejahteraan petani di Kabupaten Tanah Datar.
Terakhir Sri Mulyani menyampaikan keberhasilan Oplah di Tanah Datar tidak terlepas dari arahan dan pendekatan yang dilakukan bupati Eka Putra yang mempunyai perhatian untuk peningkatan swasembada pangan di daerah yang dikenal Luhak Nan Tuo. (***)