Tanah Datar, bakaba.net – Pasca berakhirnya masa tanggap darurat banjir bandang atau galodo, Pemkab Tanah Datar menetapkan daerah itu masuk masa transisi pada Sabtu (08/06), sebagian pengungsi masih bertahan di rumah keluarga yang tidak terdampak.
Hal itu diungkapkan Wali Nagari Sei Jambu Wilmen menjawab bakaba.net, Senin (10/06) terkait pengungsi setelah dicabutnya masa tanggap darurat.
Wilmen mengatakan, sebelum masa tanggap darurat berakhir, Nagari Sei Jambu setelah mendistribusikan bantuan pada korban banjir bandang atau galodo, sehingga masuk masa transisi, kebutuhan makan bisa terpenuhi meski sudah tidak ada dapur umum.
“Bantuan cukup banyak mengalir ke korban banjir di Nagari Sei Jambu, bahkan banyak juga donatur yang menyalurkan bantuan lansung pada korban,” ujarnya.
Meski masa tanggap darurat sudah dicabut pemerintah daerah, bantuan untuk korban terdampak masih mengalir sebut Wilmen, bantuan tersebut sebagian masih ada di kantor wali nagari dan segera akan didistribusikan.
Terkait korban yang rumahnya hanjut atau yang tinggal di zona merah, warganya mau direlokasi pada tempat yang lebih aman, baik relokasi yang disediakan pemerintah maupun relokasi mandiri.
“Pengungsi yang tinggal dijalur merah, ada yang relokasi mandiri, ada juga yang ikut relokasi yang disediakan pemerintah,” katanya.
Ia juga menyampaikan, saat ini warga Nagari Sei Jambu melakukan gotong royong membersihkan material lumpur baik yang menimbun lahan pertanian maupun rumah-rumah tempat tinggal yang terdampak banjir.
Pantauan bakaba.net, warga terlihat sedang membersihkan material lumpur pada lahan perkebunan dengan mengunakan alat seadanya tapi tidak mengurangi semangat warga untuk bergotong royong. (***)