PADANG, bakaba.net — Literasi digital dapat membantu generasi mellineal dapat mengetahui kaidah yang bijak dalam bermedia sosial. Pasalnya leterasi merupakan wadah pengetahuan dan kecakapan bagi generasi sekarang dalam menggunakan media.
Tidak dipungkiri Karakteristik millenial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai dengan peningkatan penggunaan dan keakraban dengan berkomunikasi.
Dengan kemajuan teknologi saat ini mengantarkan manusia ke alam yang serba mudah, semua upaya untuk sampai ke alam itu hanya ada di ujung jari. Apalagi dengan kehadiran sosial media
Harus diakui pada era digital sekarang ini adalah eranya juga sosial media, namun jika lengah atau teledor bermedia sosial dapat berakibat fatal.
Kesalahan bersosialmedia di era digital sekarang dapat berakibat fatal namun masih banyak belum dipahami khalayak, meski demikian, sosial media juga menawarkan sejumlah peluang yang menjanjikan, jika mampu mengolah dan memanfaatkan sosial media tersebut.
Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia telah meluncurkan 4 (empat) modul literasi digital, yaitu; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etik Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital yang dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini.
Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia ini bekerjasama dengan PT PCI ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan akan dilakukan di tahun-tahun berikutnya sampai akhir masa kerja kabinet sekarang .
Jumat (9/7) kegiatan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk Kota Padang, Sumatera Barat kembali digelar melalui webinar virtual menggunakan aplikasi zoom, untuk yang ketigakalinya dan berlangsung dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh 1010 peserta yang berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Kota Padang, tetapi Sumatera Barat, serta dari sejumlah daerah di Indonesia.
Webinar kali ini mengambil tema “Menjadi Cerdas Bermedia Digital” dan mendapat sambutan dari pemerhati, dan praktisi pendidikan.
Adapun yang tampil sebagai pembicara adalah Nida Nidiana (Higher Primary Academic Coordinator Sekolah Madania), Bayu Wardhana (Pemimpin Redaksi Independen.id), Dr. Hanif Al Kadri ,M.Pd. (Dosen Universitas Negeri Padang (UNP)), dan Muhammad Ramli Rahim, (Ketua Umum JSDI (Jaringan Sekolah Digital Indonesia)
Moderator dalam iven kali ini adalah Hikmatun Hassana, selain itu juga ada Key Opinion Leader @dinivaldiani (Dosen, Pengusaha @kasihbahhairtonic.
Salahseorang peserta, Wahyu Akbar, menanyakan kepada narasumber, Nida Nidiana. Menurut Wahyu Akbar, era digital merupakan tempat berkumpulnya semua kalangan tanpa batasan usia dan latar belakang, salah satu fenomena digital adalah lahirnya berbagai jenis netizen seperti buzzer yang akhi-akhir ini marak di negara kita.
Untuk itu Wahyu menanyakan, bagaimana cara menanggapi para buzzer yang mencoba menjatuhkan pihak-pihak tertentu? Apakah etikanya lebih baik didiamkan saja atau counter attack melalui sosial media?
Peserta lainnya, Siti Aisah S. Pd., dari Tasikmalaya, Jawa Barat, bertanya kepada narasumber Bayu Wardana, bagaimana langkah autentifikasi dua langkah untuk akun facebook? karena saat ini akun facebook seringkali diretas.
Masih dengan narasumber yang sama, p enanya lainnya adalah Zulpan Efendi yang menanyakan bagaimana cara mengetahui bahwa situs web yang telah kita kunjungi akan berisiko meretas akun kita? dan apa langkah pertama yang harus di lakukan jika akun kita di retas?
Kegiatan Webinar Literasi Digital untuk Sumatera Barat berikutnya akan dihelat oleh Kota Solok, Senin (12/7) pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB dan pada pagi harinya, Senin (12/7) pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB akan digelar oleh ta Padang.
Setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money (***).