Dharmasraya, bakaba.net — korban dugaan keracunan makanan bertambah menjadi 62 orang dari sebelumnya hanya 44 orang. Dua orang dari korban keracunan itu dikabarkan meninggal dunia. Sementara 30 orang korban keracunan masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD setempat, lima orang diantaranya korban anak-anak masih menempati bangsal anak di RSUD.
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan menginstruksikan kepada Direktur RSUD mengratiskan seluruh biaya pengobatan keracunan masal. Hal itu untuk meringankan beban derita warga yang terkena keracunan massal.
Kebijakan menggratiskan seluruh biaya rumah sakit dan fasilitas kesehatan milik Pemkab berlaku bagi korban keracuman massal.
Disamping itu Bupati Tuan Riska berpessn kepada RSUD agar memberikan layanan terbaik, memberikan obat terbaik bagi pasien korban keracunan masal itu
Sementara kepada pasien korban keracunan masal bupati Sutan Riska berpesan tidak memikirkan biaya pengobatan di RSUD pasalnya Pemkab setempat akan menanggung seluruh biaya pengobatan pasien.
“Jangan dipikirkan biaya ya mak ya. Saya sudah pesan kepada Direktur RSUD supaya menggratiskan semua biaya perawatan bagi yang terkena korban sakit massal ini,” kata Bupati Sutan Riska saat meninjau korban sakit massal diduga keracunan di RSUD Sungai Dareh Sabtu (10/8/19) ba’da isya.
Bupati Sutan Riska didampingi Kapolres AKBP H. Imran Amir, Sekda H. Adlisman, Asisten I Yusuf, SH., Kabag Kesra Syafruddin, Kabag Humas Budi Waluyo, Kapolsek Pulau Punjung dan Kapolsek Sitiung kembali mengunjungi korban keracunan masal yang dirawat di RSUS setempat.
Direktur RSUD Sungai Dareh Drg. Chusnul Chotimah berjanji akan melaksanakan semua instruksi bupati.
“Kami siap melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin,” kata Drg. Chusnul Chotimah, Direktur RSUD Sungai Dareh didampingi Dr. Milana Gafar, Kabid Pelayanan rumah sakit itu.
Keracunan massal yang diduga dari acara Yasinan di rumah salah seorang warga, Jorong Koto Tuo, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung pada Kamis (8/8/19). Saat itu sekira ba’da Isha, sekitar 59 orang hadir dalam acara yasinan. Seperti biasa, tuan rumah menjamu peserta yasinan dengan makanan ringan berupa lontong sayur. Malah anggota yasinan yang tidak hadir diantarkan juga lontong ke rumahnya.
Sampai Jumat pagi, para anggota yasinan mulai merasakan keganjilan dalam kesehatan badannya. Namun mulai Sabtu dinihari, para anggota yasinan mulai merasakan gejala tidak enak badan. (TIA)