SOLOK, bakaba.net — Hampir seluruh sektor kehidupan terkena dampak pandemi covid-19. Salah satunya adalah sektor pariwisata. Setelah berbulan-bulan waktu dihabiskan dirumah, keinginan untuk berlibur pasti sangat mengebu-gebu bagi setiap orang.
Seiring dengan memasuki situasi new normal sebagai besar dari masyarakat mengunakan kesempatan tersebut untuk berlibur ke tempat wisata.
Salah satunya dengan mengunjungi Kebuh teh kayu jao (kebun teh danau kembar) yang terletak di kaki Gunung Talang lebih tepatnya di Jalan Padang-Muarolabuah Jorong Kayu Jao Nagari aia Batumbuak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok.
Luas kebun teh ini 669,52 hektar dengan ketinggian 1.400-1.600 mdpl. Untuk sampai ke kebun teh kayu jao ini membutuhkan waktu 1 jam dari kota Solok dengan jarak tempuh 35km sedangkan dari kota padang membutuhkan waktu 1,5 jam dengan jarak tempuh 37 km.
Untuk bisa sampai ke kebun teh ini bisa menggunakan sepeda motor, mobil dan bus parawisata.
Kabupaten Solok tidak hanya terkenal dengan Bareh Soloknya akan tetapi juga dengan tehnya, karena hasil kebun teh kayu jao juga menghasil teh terbanyak di pulau Sumatera. Dalam artian kabupaten solok tidak hanya sebagai penghasil beras tetapi juga penghasil teh.
Angin berhembus lembut menyisir lereng-lereng tebing Gunung Talang turun hingga ke ladang dan perkebunan yang menghampar luas di kakinya. Perkebunan itu, kopi dan teh membentang seperti permadani hijau, sejauh mata memandang.
Terlihat angin-angin nakal itu akan mengusik bulir air yang masih melekat di pucuk dedaunan hingga menetes ke tanah membentuk jalur berliku, seperti sejarah.
Alahan Panjang masih dihiasi bukit-bukit bergelombang dengan hamparan kebun teh yang seperti tikar beludru hijau jika dilihat dari kejauhan.
Alangkah menyenangkan ketika melewati kebun teh nan eksotik ini dan berhenti sejenak sambil menikmati hijaunya kebun teh yang terhampar, sambil menyeruput kopi panas dan menikmati jagung bakar yang ditawarkan di warung-warung pinggir jalan di sini.
Selama mengunjungi kebun teh kayu jao kita dapat menitipkan kendaraan kita di kedai-kedai sekitar kebun teh, yang nantinya akan membayar parkir 3-5 ribu rupiah
Saat berada Kebun teh kayu jao mata akan dimanjakan dengan hamparan kebun teh yang menyejukkan. Sensasi menyatu dengan alam ditengah udara sejuk tanpa polusi udara dapat dirasakan disini.
Redo salah seorang pengunjung kebun teh kayu jao merasa sangat excited mengunjungi kebun teh ini karena dimanjakan dengan hamparan kebun teh selama perjalanan dan udara sejuk khas pergunungan.
Sangat tidak disarankan untuk membawa makanan dan diminum selama berkunjung kebun teh ini karena tidak memiliki tempat sampah.
Objek wisata kebun teh juga bisa menjadi opsi bagi yang mencari tempat wisata instagramabel di Solok. Selain itu objek wisata kebun teh ini juga menjadi objek wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kebun teh didataran tinggi lereng Gunung Talang ini memiliki sejarah yang kelam. Awalnya kawasan ini merupakan hutan biasa, lalu disulap menjadi kebun teh oleh salah satu perusahaan Belanda yaitu Namlodee Venotchaat Handle Verininging pada tahun 1925 hingga 1928. Dalam proses pengerjaannya melibatkan ratusan pekerja paksa dari pulau Jawa.
Telah ada sejak zaman penjajahan Belanda, hasil teh dari kebun ini menjadi salah satu yang terbaik di dunia, terutama di Indonesia. Kebun teh ini menghasilkan Teh Ortodox atau nama lainnya teh hitam.
Teh hitam ini sebenarnya berasal dari negara India. Dulu, para Ratu Belanda dan Inggris seperti Ratu Wilhelmina, Ratu Juliana, hingga Ratu Beatrix menjadikan Teh Ortodox ini sebagai sajian favorit dikarenakan memiliki cita rasa dan aroma yang lebih pekat.
Sangat rugi jika tidak mengunjungi kebun teh kayu jao karena kebun teh ini tidak kalah indah dengan kebun teh yang terdapat di Bogor ataupun Lembang Bandung. (PUTRI)
