TANAH DATAR, bakaba.net — Festival pesona Barulak ditandai dengan “Ma iduikan tungku dan ma jorangan pongek oleh oleh Bupati Eka Putra, Sabtu, (24/09/2022).
Terlihat tokoh masyarakat M. Shadiq Pasadigoe menghadiri pembukaan festival pesona Barulak itu. Juga terlihat pengurus LKAAM Tanah Datar HS Datuak Marah Bangso, Ketua TP PKK Ny. Lise Eka Putra, Kepala OPD, Wali Nagari dan Datuak Ampek Suku
Saat prosesi pembukaan festival itu Bupati Eka Putra Menyalakan api pada tunggu dan menjerangkan balanggo untuk memasak pangek lapuak khas Barulak Tanah Datar.
Dalam festival pesona Barulak ini, potensi yang ditampilkan yaitu pangek lapuak dan UMKM sangkar burung.
Pangek Lapuak sendiri merupakan makanan khas Barulak, Tanjung Baru, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Pangek Lapuak di Nagari Barulak adalah pangek ikan yang sangat rapuh sampai ke tulangnya, sehingga tulang-tulangnya bisa disantap tanpa takut melukai.
Kuliner Pangek Lapuak merupakan diwarisi dari orang tua-tua terdaluhu sampai pada masa sekarang dengan tetap mempertahankan citrarasanya yang khas.
Rembah dan bumbu masak yang digunakan untuk memasak pangek lapuak yaitu sarai, daun kunyik, daun kasombi, bawang merah dan putih, panyolang, ketumbar, daun limau, lado, daun belimbing, serta santan.
Bahan-bahan rempah itu tidak sulit ditemukan karena ada di kebun dan bukit di sekitar nagari Barulak. Proses pembuatanya masih menggunakan pariuak yang terbuat dari tanah liat agar suhu panas dalam pariuk itu terjaga.
Sementara bahan yang tidak boleh ditinggalkan atau dihilangkan adalah daun kasombi, dimana daun kasombi ini dapat membuat tulang ikan menjadi rapuh apabila dimakan dan tidak akan membuat pencinta makan ini tercekik karena menelan tulang ikan.
Pangek Lapuak didominasi oleh warna kuning kunyit yang kental dengan rasanya, dibalut dengan daun belimbing beras yang menimbulkan rasa asam. Parutan kelapa menghiasi aroma khas pangek tersebut dan bumbu bumbu alami lain yang kentara semakin menambah nikmat daging ikan yang empuk sampai ke tulang tulangnya. Aroma dan cita rasa khas pangek lapuak meresap jauh hingga ke sisi dalam daging ikan yang empuk.
Wisatawan yang berkunjung ke Barulak selalu menyempatkan diri untuk menikmati pangek lapuak itu bahkan juga dijadikan oleh-oleh.
Sementara UMKM sangkar burung merupakan potensi ekonomi produktif masyarakat Barulak.
Sangkar burung diproduksi masyarakat setempat itu sudah dipasarkan kebeberapa tempat di Sumatera Barat maupun luar Sumbar.
Meski pangek lapuak dan sangkar burung merupakan khas dari Barulak Kecamatan Tanjung Baru, tetapi justru yang dapat nama daerah lain. Hal itu membuat galau datuak ampek suku di Nagari Barulak.
Kegalauan itu lansung disampaikan datuak ampek suku pada Bupati Eka Putra agar kedua potensi lokal itu segera di lakukan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Ketua panitia Festival Pesona Barulak E Datuak Mangianf Sakti mengatakan festival itu didukung penuh oleh Datuak empat suku yang ditandai dengan marawah yang berukir masing-masing nama datuak.
Ia menyebutkan dalam festival juga akan ditampikan randai tigo luhak yaitu, Luhak Tanah Datar, Luhak Agam dan Luhak Lima Puluh Kota.
Sementara Wali Nagari M.Datuak Badaro Bodi mengatakan juga menampilkan pawai sepanjang hayat. Pawai itu menceritakan tentang perjalanan hidup seorang anak manusia mulai dari prosesi lamaran, kelahiran dan terakhir saat meninggal dunia.
Bupati Eka Putra sebut, Barulak sebagai salah satu nagari yang mempunyai produk unggulan baik kuliner maupun UMKM.
Festival sebut Eka Putra salah satu cara untuk menggangkat potensi lokal dan ia akan dukung pengembangan potensi lokal itu. (***)