BUKITTINGGI, bakaba.net – Terbakarnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bukit Ambacang Gadut Bukittinggi ditaksir mengalami kerugian hingga Rp 800 juta
Jumlah tersebut berdasarkan keterangan pemilik SPBU kepada polisi tentang estimasi kerugian material.
“Estimasi kerugian diperkirakan mencapai Rp 800 juta sampai 1 miliar,” ujar Kapolres Kapolres Bukittinggi AKBP Iman Pribadi Santoso menjawab bakaba.net melalui ponselnya Minggu (13/10) malam
Dalam insiden kebakaran di SPBU Bukit Ambacang, dua mesin pompa (Pertalite dan Bensin) ikut terbakar, sementara satu unit mobil Carry hanya tinggal kerangka saja.
“Mobil Carry yang terbakar itu terlihat hanya tinggal kerangka saja, badan Carry rusak, begitu juga bagian dalam Carry, sehingga blom mengetahui plat nomornya”, ujarnya.
Dugaan sementara kebakaran menurut Iman Pribadi Santoso, karena korsleting pada mobil Carry, pasalnya saat starter pertama, mesin tidak hidup dan pada starter kedua muncul percikan api.
“Starter pertama, mesin mobil tidak hidup dan starter kedua muncul percikan api”, ujar Imam Pribadi Santoso.
Dalam kebakaran SPBU tersebut tidak ada korban jiwa, tetapi ada tiga orang yang mengalami syok yaitu dua orang perempuan petugas SPBU tidak sadarkan diri dan lansung dievakuasi ke Rumah Sakit.
“Dua orang perempuan petugas SPBU tadi yang dilarikan ke Rumah Sakit, karena saat kejadian mengalami syok, terkejut saat api muncul, hingga kondisinya tidak sadar,” terangnya.
Pemilik mobil carry yang terbakar dilaporkan juga mengalami shock, tetapi sudah dibawa ke Mapolres Bukittinggi guna pemeriksaan lebih lanjut, dan kondisi pasca kebakaran seluruh masyarakat yang antri mengisi BBM dan petugas selamat, tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran tersebut.
Saat ini di SPBU di stand by kan delapan unit damkar, sebagai antisipasi apabila api muncul kembali, dan mudah-mudahan situasinya aman dan terkendali. (TIA)
