Dini hari Rumah Nurlela dilalap Sijago Merah

Dini hari Rumah Nurlela dilalap Sijago Merah

- in Headline, News, TANAH DATAR
0
Koto Tangah – Bakaba.net – Ramadhan membara, kebakaran rumah permanen dibulan puasa tahun 2019 ini kembali terjadi. Kali ini 1 (satu) unit rumah permanen berukuran 6 x 9  m² pada pukul 02.48 wib dini hari di Jorong Koto Tangah, Nagari Koto Tangah Kecamatan Tanjung Emas. Nurlela 78 tahun, pekerjaan petani habis terbakar bagian dapur dan atap bangunan.
Berdasarkan informasi yang didapat bakaba.net melalui via telpon dengan Kasi Keselamatan Kebakaran Sat Pol PP dan Damkar Tanah Datar Suradi, S.Sos , rumah Nurlela berada masuk ke gang sempit sehingga Armada kebakaran sedikit sulit masuk pekarangan rumah. Informasi yang didapat di lapangan, api berasal dari api tungku namun penyebab pasti kebakaran masih penyelidikan pihak yang berwenang.
2 buah Armada kebakaran diterjunkan dalam penanggulangan kebakaran ini. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, tapi kerugian yang ditanggung oleh Nurlela sebesar 40 juta rupiah. Api bara bisa dipadamkan pukul 04.00 wib. “Pentingnya memiliki racun api dan contak person bagi masyarakat sangat penting, mengingatkan kebakaran yang terjadi dini hari” : tambah Kasi Keselamatan Damkar Tanah Datar Suradi, S.Sos.
Sementara beberapa hari sebelumnya juga terjadi dua kebakaran ditempat berbeda. Pada Rabu lalu api melalap 1 (satu) unit rumah  permanen di Jorong Nan Sambilan Nagari Salimpaung,  Kecamatan Salimpaung. Untung musibah kebakaran itu tidak menghangguskan seluruh bagian bangunan tetapi api sempat menjilat bagian dapur yang terbuat dari kayu.
Dalam kebakaran tersebut pemilik rumah Rohani (75) mengalami kerugian sebesar 10 juta rupiah. Api diduga berasal dari tungku kayu yang lupa dipadamkan.
Keesokan harinya Kamis (23/05) sijago merah hangguskan rumah Rusli Kamin (72) Jorong Koto Gadang Nagari Padang Ganting Kecamatan Padang Ganting. Kakek yang berprofesi sebagai petani itu mengalami kerugian sebesar Rp.  300 juta.
Suradi melalui bakaba.net menghimbau warga Tanah Datar terutama ibu-ibu agar memastikan api di tungku untuk segera dipadamkan usai memasak baik untuk berbuka maupun sahur.  Biasanya karena lelah kita jadi abai dan lupa mematikan api usai memasak. Begitu juga ketika akan meninggalkan rumah untuk ibadah agar mencabut seluruh alat eletronik yang tidak digunakan.
Hal itu untuk mengantisipasi kebakaran,  apalagi selama Ramadhan  matahari bersinar cukup dan mudah terjadi kebakaran.  Disamping itu diharapan setiap rumah menyediakan racun api, agar terjadi hal-hal di luar dugaan api dapat lansung dipadamkan. (Kamba).

Leave a Reply