Lintau Bio Utara, bakaba – Rumah itu jauh dikatakan sebagai tempat tinggal yang sehat, pada dinding rumah yang minin pencayahan itu tergolek Khaidir pada selembar tikar yang dihamparkan serta satu kasur tipis dengan alas yang sudah memudar.
Khaidir sudah 6 tahun tergolek tanpa daya akibat divonis menderita strok berat sehingga seluruh aktifitasnya dilakukan pada kasur tipis tersebut.
Ketika Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas dan rombongan melakukan Jum’at Sedekah Jilid III mengunjungi kediaman Khaidir, dia hanya diam, tidak mampu mengerakan tubuhnya, tanganya yang juga susah digerakan terletak pasrah pada bagian perutnya, sementara kaki kiri Khaidir terlihat sudah membengkok akibat sakit yang dideritanya.
Kapolres Bayu pada kesempatan itu mencoba mengali penyebab Khaidir mengalami strok yang sudah mengerogoti tubuhnya. Orang nomor satu dijajaran Polres Tanah Datar yang memiliki empati sangat tinggi itu juga menanyakan pengobatan untuk Khaidir, apakah bapak tujuh anak tersebut memperoleh pengobatan dan layanan kesehatan yang layak.
Terlihat Kapolres menarik nafas panjang dan mengalihkan pandangan pada kedua orang tua Khaidir yang merawatnya dengan penuh kasih sayang. Terlihat ibu yang sudah beranjak tua itu terlihat sangat bahagia dengan kunjungan Kapolres Bayu, meski tidak sepenuhnya dapat menyembunyikan derita panjang yang mereka alami.
“Ibu, kami dari Polres Tanah Datar mau berbagi sedikit bingkisan pada ibu dan keluarga, semoga bingkisan yang tidak seberapa ini dapat membantu ibu dan keluarga”, ucap Bayu lirih.
Aku mengedarkan pandangan di ruangan Khaidir tergolek pasrah, pada dinding yang belum di plaster itu banyak terdapat kain-kain yang tersangkut, tidak ada barang mewah dalam ruangan itu, bila tamu-tamu datang berkunjung untuk melihat kondisi Khaidir, tamu itu akan duduk pada satu-satunya tikar yang ada pada ruangan tersebut.
Para tetangga yang hibah melihat kondisi Khaidir akan suka rela menyumbang dan setiap bulan menyerahkan pada keluarga itu. Berbekal uang sumbangan warga itu, orang tua Khaidir akan membawanya ke Puskesmas untuk mendapatkan rawat jalan serta obat-obat yang dibutuhkan untuk melawan penyakitnya tersebut.
Tetapi sejak setahun terakhir Khaidir tidak mendapatkan pengobatan medis sama sekali. Kondisi tubuhnya yang semangkin melemah menjadi alasan dia tidak dibawah lagi ke Puskesmas, karena tubuhnya sudah semangkin susah untuk digerakan sementara kedua orang tuanya yang sudah menua juga tida kuat untuk menganggat tubuh itu.
Andai saja ada yang membantu kursi roda untuk Khaidir tentunya hal itu akan sangat membantu orang tua Khaidir untuk merawatnya serta dia tentu tidak akan tergolek sepanjang hari dalam ruangan tersebut. Aku juga memikirkan bila saja Pemerintah Daerah punya kepedulian terhadap Khaidir tentu dia yang sudah susah bergerak itu, susah payah pergi Kepuskesmas, tetapi dokter dan para media yang akan mengunjungi untuk memberikan pelayanan kesehatan. Entahlah, apa itu mungkin, sehingga banyak Khaidir-Khaidir lainnya yang memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. (TIA)