Jakarta, bakaba – Demi mempermudah aksesibilitas bagi penggunanya yang ingin melanjutkan perjalanan, PT MRT Jakarta menyediakan titik penjemputan bagi ojek dalam jaringan (daring) di masing-masing stasiun Mass Rapid Transit (MRT).
“Di awal disediakan park and ride yang digunakan MRT aja. Ini juga bagian dari pelayanan dan mengenalkan MRT kepada masyarakat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/3/2019) kemarin.
PT MRT Jakarta, sebutnya akan berkerja sama dengan para pengelola gedung di sekitar stasiun.
“Fasilitas park and ride hanya akan disediakan di kawasan pinggiran seperti Stasiun Lebak Bulus dan Stasiun Fatmawati. MRT tak menyediakan parkir di stasiun yang berada di tengah-tengah kota,” tuturnya.
Sejumlah titik yang diyakini pas sebutnya telah ditentukan, seperti Lahan eks Kavling Polri dan lahan Jakarta Tourisindo. Ia mengklaim sudah ada beberapa pihak swasta yang menawarkan program tersebut seperti South Quarter, kemudian pool Lorena juga ikut menawarkan dan pihaknya juga siap bersinergi di Buperta Ragunan.
“Park and ride nantinya hanya bisa dimanfaatkan oleh para pemegang kartu MRT yakni Kartu Jelajah. Kami tidak ingin jadi parkir inap atau garasi bagi masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk titik penjemputan dan penurunan ojek daring, Sigit menyebutkan bakal disediakan oleh pihak PT MRT Jakarta.
“Kami memastikan potensi penumpukan ojek daring sudah masuk dalam analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) lalu lintas MRT.
“Saat ini, MRT masih dalam tahap uji coba publik. Rencananya, MRT akan diresmikan hari Minggu mendatang. Setelah peresmian, MRT akan beroperasi secara komersial,” tukasnya. (*)
Sumber : kompas.com