Cuaca Ektrem di Pariaman, Abrasi Pantai Makin Buruk

Cuaca Ektrem di Pariaman, Abrasi Pantai Makin Buruk

- in Headline, News, PADANG PARIAMAN
0

Teks fhoto : Dua warga Pasie Baru, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, gunakan karung untuk antisipasi abrasi pantai.

bakaba.net – Hampir seluruh daerah di Sumatera Barat diterjang cuaca ekstrem sejak dua pekan terakhir.

Cuaca ekstrem itu menimbulkan berbagai bencana alam, baik longsor, angin kencang maupun abrasi pantai.

Semenjak cuaca ektrem itu memperburuk kondisi abrasi pantai yang terjadi di Pasie Baru, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

“Selain gelombang pasang yang terjadi dalam tiga hari ini, ombak kuat akibat cuaca buruk juga memperburuk kondisi abrasi,” kata salah seorang tokoh masyarakat setempat Imsarlim (70) di Sungai Limau, Kamis (24/11/2022).

Ia mengatakan akibatnya Rabu (23/11) malam dapur sebuah rumah di lokasi tersebut ambruk karena bagian bawahnya telah terkikis oleh hempasan air laut.

Ia juga menyampaikan kondisi abrasi tersebut telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir sehingga menghabiskan sekitar 80 meter daratan pantai yang akhirnya berdampak pada rumah warga.

“Sekarang ini sudah empat rumah dan puluhan tempat pengolahan ikan yang terdampak,” katanya.

Jika kondisi tersebut dibiarkan, kata dia maka abrasi akan berdampak terhadap ratusan rumah lainnya yang ada di kawasan itu.

Saat ini sebutnya, untuk mengurangi hempasan ombak masyarakat memasang karung berisi pasir.

Meski itu sambungnya tidak pernah bertahan lama namun cukup membantu mengurangi dampak abrasi.

“Kalau karung mungkin sudah ribuan yang digunakan untuk penahan ombak, tapi tidak efektif dan bertahan lama,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya warga berharap pemerintah segera menambah membangunkan batu grip di kawasan tersebut sehingga dapat melindungi pemukiman warga di daerah itu.

Sejalan itu, salah seorang warga yang rumahnya terdampak abrasi Eliwarnim (53) mengatakan di belakang rumahnya dulunya terdapat sejumlah pohon dan pondok produksi ikan namun sekarang sudah habis akibat abrasi.

Hingga saat ini dirinya masih bertahan di rumah tersebut karena tidak memiliki tempat tinggal lainnya dan merasa tidak bisa menumpang karena memiliki empat anak.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat tiga lokasi abrasi pantai di daerah itu yang perlu penanganan serius dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V.

“Penanganan abrasi pantai berada di BWS Sumatera V, jadi kami hanya bisa mendesak BWS untuk segera menangani ini,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman Budi Mulya di Parit Malintang.

Ia menyebutkan lokasi abrasi tersebut yaitu pantai di dekat kawasan Makam Syekh Burhanuddin di Kecamatan Ulakan Tapakis, lalu di Pasie Baru, Kecamatan Sungai Limau, dan di Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan. (***)

Leave a Reply