Bios 44 Penyubur Tanah Itu Ternyata Temuan Danrem 032/WBR

Bios 44 Penyubur Tanah Itu Ternyata Temuan Danrem 032/WBR

- in Headline, NASIONAL, News
0

Mataram, bakaba – Komandan Korem 032/Wbr Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, S.I.P paparkan upaya preventif dalam penanganan bencana, berbasis penguatan masyarakat di Grand Legit Mataram Nusa Tenggara Barat Sabtu (19/01) lalu.

Paparan Danrem 032/0WBR disampaikan dalam Rapat Koordinasi BNPB BPBD TNI dan Polri. Rapat koordinasi yang mengambil Tema “Kita Jaga alam, alam jaga kita” berlangsung selama satu hari di Hotel Grand Legit Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, S.I.P dalam makalahnya berjudul Bencana Menuju Peningkatan Ekonomi Rakyat.

Danrem mengatakan bahwa tahun 2014 – 2015 telah terjadi masalah pelik di beberapa daerah di Indonesia baik itu kebakaran hutan dan lahan yg mencapai luas 2,6 juta hektar.

Untuk menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dibutuhkan upaya upaya preventif, tanggap darurat, pasca bencana, rekayasa teknologi pengendalian air limbah, pengendalian api (mengatasi kebakaran hutan dan lahan, pengendalian udara dan pengendalian tanah).

Danrem mengatakan bahwa salah satu produk rekayasa teknologi yg sudah dilakukannya dan terbukti efektif adalah BIOS 44. BIOS 44 adalah cairan yg diolah sedemikian rupa dan berfungsi sebagai agen hayati, dekomposer lahan gambut, asupan gizi peternakan dan perikanan, mengembalikan kesuburan lahan pertanian dan perkebunan.

Danrem menjelaskan bahwa BIOS 44 adalah merupakan gabungan simbiosis mutualisma dalam bentuk larutan yang sudah diformulasi. “Ini terbukti efektif, bisa menyuburkan tanah sehingga lahan yg selama ini jadi sumber api, bisa diberdayakan dan jadi ekonomis,” tegasnya.

Produk Bios 44 saat ini sudah memiliki sertifikat HaKI atas nama Kunto Arief Wibowo.

Danrem juga menegaskan bahwa pentingnya daya inovatif dan kreatifitas utk mencegah bencana terjadi, termasuk penanggulangannya.

Danrem juga menjelaskan bahwa dalam penanggulangan bencana tidak bisa dilaksanakan secara sendiri sendiri tetapi perlu adanya kebersamaan dan bersinergi antara BPBD, TNI, Polri dan seluruh komponen masyarakat.

Dalam rapat koordinasi tersebut selain Danrem 032/ Wbr juga tampil beberapa pemapar lainnya diantaranya Ir. Meilato memaparkan tentang gempa antara 2004-2019 telah terjadi sejumlah 224 kali, Ahmad solochin dari Badan Geologi memaparkan tentang Strategi Mitigasi Bencana Geologi, Gegar Prasetya dari Ikatan Ahli Tsunami Indonesia tentang Mitigasi Bencana Tsunami, Tono Windura tentang FIRE ADE kebakaran Gambut, Ridwan Jamaluddin tentang Hidup siaga di Negeri Rawan Bencana, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Munardo tentang Bencana 2018 : 2.572 kejadian, korban 4814 jiwa, 10 juta jiwa mengungsi, 320 ribu rumah dan 1736 fasilitas pendidikan menjadi korban bencana.

Dalam menjawab semua itu Letjen TNI Doni munardo menjelaskan BNPB akan bentuk Tim Intelijen Bencana, mendorong edukasi kebencanaan hingga ke sekolah serta melaksanakan semulasi bencana secara serentak.

Hadir dalan kesempatan rapat tersebut Kepala BNPB Letjen TNI Doni Munardo, Kasdam IX Udayana Brigjen TNI Kasuri, Sekretaris Umum BNPB Bapak Ir. Dody Ruswandi, Deputy Pencegahan BNPB Bapak Bernardus Wisnu Widjaja, Para Danrem, para Dandim dan Kapolres.(RONI)

Leave a Reply