TANAH DATAR, bakaba.net — Masyarakat yang terpapar pandemi Covid-19 terus bertambah, meski sudah banyak cara yang dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ini, satu d iantaranya adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dimana pun berada.
Sementara dalam dunia pendidikan, dilakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ini adalah dengan melakukan Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ).
Memang pembelajaran jarak jauh dilakukan secara daring (dalam jaringan ), awal pembelajaran daring itu tidak mudah bagi guru dan peserta didik karena butuh penyesuaian apalagi selama ini Guru dan peserta didik sudah terbiasa bertatap muka dalam proses pembelajaran.
Banyak permasalahan yang muncul ketika pembelajaran daring tersebut dilaksanakan, diantaranya adalah Rendahnya keikutsertaan peserta didik dalam mengikuti KBM tepat waktu, tugas tugas yang tidak diserahkan tepat waktu, bahkan tugas tugas yang tidak dikerjakan karena kendala tertentu, maupun materi yang kurang bisa dipahami dengan baik oleh peserta didik.
Yaaa, kita sadari, era digital menyediakan segalanya karena dunia ada di ujung jari, artinya semuanya bisa dilakukan dengan sentuhan jari dan dalam waktu yang singkat.
Dengan demikian, sektor pendidikan sebagai kawah candradimuka pembentukan karakter anak bangsa juga harus beradaptasi dengan duni digital tersebut, terlebih di masa pandemi Covid-19 sekarang.
Akan tetapi tentu saja masih banyak kendala dalam menerapkan hal tersebut, termasuk dalam dunia pembelajaran, meski dunia digital sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Banyak hal menjadi kendala, mulai dari ketiadaan jaringan, perangkat yang tidak memadai, sampai kepada pemahaman tentang aturan dalam dunia digital itu sendiri.
Begitulah setidaknya yang tergambar dalam Webinar Gerakan Literasi Digital 2021 Kabupaten Tanah Datar, Jumat (6/8) lalu.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu menggunakan aplikasi zoom, dan berlangsung dari pukul 14.00-17.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh 659 peserta, yang berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Tanah Datar tetapi Sumatera Barat, serta dari sejumlah daerah di Indonesia.
Webinar kali ini mengambil tema “Saatnya Peserta Didik dan Guru Terampil Belajar Daring (Online)” dan mendapat sambutan yang menggembirakan dari peserta yang rata-rata pemerhati, dan praktisi pendidikan, pemerhati budaya, serta ASN setempat.
Adapun yang tampil sebagai pembicara adalah: Medhanita Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom (Dosen Sekolah Vokasi IPB Sekretaris Program Studi Manajemen Informatika), Aris Aryanti, S.Si (PYP Coordinator Al Firdaus Islamic School), Yurnalis Akbar, M.Pd (Guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Batusangkar), dan Prof. Ardipal, M.Pd (Dosen Pendidikan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang).
Moderator dalam iven kali ini adalah Alzira Fitya, selain itu juga ada Key Opinion Leader @yonamarisa (Beauty-Preneur).
Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia bekerjasama dengan PT PCI ini mengusung empat tema besar yakni; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etik Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital yang dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini.
Dalam sesi tanya-jawab, perserta Julian, SE., bertanya kepada narasumber Medhanita Dewi Renanti tentang banyak orang tua yang hanya menjelaskan soal pembatasan penggunaan gadget dan fasilitas internet pada anak-anaknya, adakah hal lain yang dilakukan orang tua selain hal tersebut agar anak terhindar dari pengaruh negatif perkembangan dunia digital.
Selanjutnya peserta atas nama Rafki Nasuha Ismail bertanya kepada narasumber Prof Ardipal, tentang bagaimana cara menimilisir kendala-jkenadala dalam mengintegrasikan budaya digital bagi penduduk pedalaman/terpencil?
Peserta lainnya, Elda bertanya kepada narasumber Aris Ariyanti, mengenai salah satu dampak negatif internet adalah akan menjadi anak mengalami gangguan mental, seperti apakah contoh nya?
Sementara itu, Elfi Aini bertanya kepada narasumber Yurnalis Akbar, dalam sekian banyak aplikasi yang ada, untuk pengiriman tugas yang banyak memakai memori, aplikasi yang mana sebaiknya yang kita gunakan?
Kegiatan Webinar Literasi Digital untuk Sumatera Barat berikutnya akan akan kembali dihelat, Senin (9/8).
Setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money (***).