PASAMAN BARAT, bakaba.net – bertekat hujudkan Pasbar maju, adil dan bermatabat, bakal calon bupati Marta Gunawan (MG) tawarkan program unggulan jika nanti terpilih menjadi Bupati didaerah itu.
MG menyampaikan program unggulan saat acara bedah visi dan misi dihadapan panelis yang dilaksanakan oleh Partai Gerindra dan Partai Nasdem menjawab bakaba.net Kamis (28/11/2019).
Visi dan misi yang ditawarkan MG, sejalan dengan harapan dan memiliki terobosan baru untuk kesejahteraan.
“Saya ingin mewujudkan Pasaman Barat yang maju, adil dan bermartabat,” katanya.
Dalam menghujudkannya, MG tegaskan pemerintah harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Pemerintah harus bebas KKN dan saya akan menggandeng KPK, Kejaksaan dan Kepolisian,” jelasnya.
Saat ini MG menilai, pembangunan infrastruktur terkesan asal-asalan, hal itu dikarenakan ada nya permainan fee proyek untuk sebuah nilai kontrak. Ini sudah menjadi rahasia umum sebutnya.
MG bertekat akan menindak tegas bila ada permainan dalam pengerjaan proyek meski itu keluarganya sendiri, bahkan dirinya siap menjadi saksi dipengadilan.
“Bagaimana mau menciptakan kesejahteraan untuk rakyat, jika KKN ini telah menggrogoti hampir disegala sektor,” tanya MG.
Namun untuk mewujudkan semua itu, para penerus juga harus dilandasi dengan ilmu agama dan pendidikan yang berkualitas.
“Karena tanpa pondasi dan benteng nilai-nilai agama yang kuat, maka akan sangat rentan seseorang itu melakukan perbuatan yang tidak baik,” terangnya.
“Dampaknya akan terasa sepuluh sampai dua puluh mendatang, jika ini dibangun dari sekarang terhadap generasi emas kita,” imbuhnya.
Disamping itu katanya anggaran sangat mempengaruhi untuk menjalankan program-program yang ditawarkan.
“Jika ingin membangun pasbar jangan bergantung kepada APBD, pemimpin harus bisa menggaet dana pusat,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, Kota Bukittinggi dan Padang Pariaman bisa membangun pasar dengan dana ratusan miliar pertahun yang bersumber dari dana pusat.
“Kita untuk membangun RSUD saja masih menggunakan dana APBD.
Tentu disinilah peran dari pemimpin daerah untuk bisa menjemput dana tersebut dan dibawa ke bumi tuah basamo ini. Selain itu, pemerintah harus memberikan reward terhadap aparatur negeri sipil yang berprestasi.
“Jika ini dilakukan, secara perlahan akan menciptakan pegawai yang bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya,” tutup putra Nagari Sasak itu. (JUP)