Tanah Datar, bakaba.net Bripka Ciko Oklet Bhabinkamtibmas Nagari Baringin Kecamatan V Kaum Tanah Datar.
menunjukkan aksi heroiknya saat mengevakuasi potongan tubuh yang sudah tidak utuh korban banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi pada Sabtu (11/05) malam.
Aksi heroik Bhabinkamtibmas bersama empat orang warga Jorong Bukit Gombak itu membuat orang yang menantang maut saat mengevakuasi potongan tubuh korban banjir lahar dingin menyeberangi sungai berarus deras tepatnya di sungai Silaki yang ada tidak jauh dari komplek perumahan Bukit Bintang Rizalno.
Pasca banjir lahar dingin yang menghantam sejumlah daerah di Tanah Datar menyebabkan 29 jembatan putus termasuk jembatan menuju komplek Bukit Bintang Rizalno Bukit Gombak.
Hari itu Selasa (14/05) atau tiga hari pasca banjir lahar dingin yang memutus akses ke komplek Bukit Bintang Rizalno Ciko bersama warga Jorong Bukit Gombak bergotong royong untuk membuat jembatan darurat agar warga komplek tidak terisolasi dan dapat membeli kebutuhan sehari-harinya.
Warga yang melakukan Goro hari itu harus menyeberang sungai berair deras untuk mencapai arah ke komplek Bukit Bintang Rizalno
Usai menyerang sungai yang berarus cukup deras, Ciko dan beberapa warga menyusuri aliran sungai lainnya yang berada di bawah jurang.
Sisa-sisa banjir lahar dingin masih terlihat pada sungai agak tinggi dari sungai berarus deras itu, Ciko dan warga terlihat hati-hati menyusuri sungai yang dipenuhi material lumpur, batu dan kayu.
Sekira pukul 11.15 WIB, Ciko dan warga melihat tangan manusia yang diduga merupakan korban banjir lahan dingin Gunung Marapi.
Ketika hendak memasukan jenazah itu dalam kantong mayat yang sudah disediakan, Ciko dan warga melihat pemandangan yang begitu mengiris hati, jenazah itu sudah tidak utuh hanya menyisakan bagian pinggang keatas itupun tanpa wajah dan telingga.
Dengan sangat berhati-hati Ciko dibantu warga mengangkat potongan tubuh itu dari dalam genangan air sisa banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Bersama masyarakat Ciko lalu membawa jenazah itu pada lereng jurang yang begitu terjal sehingga beberapa kali nyaris jatuh, tetapi kantong jenazah berisi potongan tubuh itu tidak terlepas dari gengaman tangan mereka
Setelah melewati medan yang cukup berat kini tiba saatnya mereka harus menyeberang sungai yang berarus deras, air sungai itu masih terlihat kecoklatan, tetapi untuk mengevakuasi korban banjir lahar dingin.
Mereka ada berlima harus menantang maut untuk mengevakuasi korban banjir lahar dingin.
Dengan mengunakan seutas tali, Ciko dan warga mengikat ujung kantong jenazah dengan simpul yang sangat kuat, agar saat menyeberang sungai, ikatan tidak terlepas.
Dalam vidio yang sampai ke redaksi bakaba.net, terlihat seorang warga turun kesungai setelah melilitkan ujung tali lainnya pada tangannya, selanjutnya menyusul Ciko bersama empat tiga warga yang memegang kantong jenazah.
Terlihat air sungai berarus deras itu sempat nyaris menghanjutkan Ciko dan keempat warga yang sedang melakukan evakuasi korban banjir lahar dingin itu.
Tetapi Ciko dan warga yang sudah terseret arus, tetap memegang kantong jenazah dengan kuat agar tidak terlepas dan hanyut dibawah arus sungai.
Setelah aksi menantang maut, Ciko dan warga berhasil membawah potongan jenazah itu dengan selamat dan segera memasukan dalam mobil ambuland yang telah disediakan untuk dibawah ke RSUD Ali Hanafia Batusangkar.
Ciko yang berhasil ditemui bakaba.net menyebutkan evakuasi korban di dekat Komplek Bukit Bintang Rizalno sangat dramatis, tetapi berkat bantuan masyarakat dan BPBD Tanah Datar, jenazah dapat dievakuasi dengan selamat. (***)