Padang, bakaba – Sesak masih terasa ketika melihat berita tentang penembakan keji yang terjadi di Selandia Baru kemarin, silih berganti di layar gawai kita.
Selain jumlah korban jiwa, fakta yang menambah napas ini semakin sesak adalah berita bahwa salah dua korban yang terkena tembakan adalah saudara sebangsa kita.
Zul Firmansyah (40) dan Averroes Omar Syah (2) merupajan Ayah dan anak yang menjadi korban penembakan di Masjid Linwood Avenue, Selandia Baru.
Sebagaimana seorang Ayah yang hendak mengajarkan nilai Islam kepada buah hatinya sejak dini, Zul Firmansyah membawa anak tercintanya untuk ikut menunaikan shalat Jumat.
Tapi, siapa yang menyangka, niat tulus Zul untuk beribadah siang itu, berakhir tragis. Penembakan membabi buta sempat mengacaukan kesyahduan hari Jumat, hari yang dimuliakan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Tapi alhamdulillah, Allah menggerakkan hati kita untuk segera merespon kejadian ini. Sabtu (16/3/2019) pagi, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah menemui keluarga korban yang beralamat di Jalan Tanjung Indah III, Kampung Lapai, Kecamatan Naggalo, Kota Padang, untuk mengupayakan keluarga Zul Firmansyah di Padang agar bisa terbang ke Selandia Baru.
“Zulfirmansyah masih harus mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU dan menjalani operasi kedua. Sementara Roes Omar, Alhamdulillah, sudah kembali ceria walau tangan dan kakinya harus dibalut perban akibat luka tembakan”. ungkap kakak korban, Handra Yaspita kepada tim ACT Sumatera Barat.
Harapan terbesar keluarga besar memang agar dapat segera mungkin bertemu dengan Zulifirmansyah besert anak dan istrinya disamping harapan kesembuhan buat Zulifirmansyah dan anaknya Rais.
Pihak ACT sudah berada dirumah keluarga korban semenjak pukul 10.30 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Dalam pertemuan itu ACT siap untuk memfasilitasi kelurga korban untuk berangkat menemui Zulfirmansyah dan Rois yang merupakan korban penembakan di Masjid Linwood, Selandia Baru.
“Dari hasil diskusi tersebut yang baru fix untuk berangkat adalah dua orang kakak kandung korban yaitu Handra dan Yuli. Sedangkan kedua orang tua korban menetap dirumah dikarenakan sudah sangat tua dan sakit yang membuat tidak bisa ikut,” kata Marketing Komunikasi ACT Sumbar, Dana Kurnia.
Sementara itu, Kepala Cabang (Kacab) ACT Sumbar Zeng Welf mengharapkan doa untuk keselamatan mereka dan juga untuk kelancaran semua proses dukungan kemanusiaan yang tengah ACT upayakan.
“In shaa Allah, alih-alih menjatuhkan, peristiwa ini justru menguatkan umat Islam di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia agar semakin erat berpegang teguh dan saling menguatkan,” ujarnya. (*)