Pilkada Serentak: Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Gelar Webinar

Pilkada Serentak: Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Gelar Webinar

- in Headline, News, SUMBAR
0

PADANG, bakaba.net — Dalam menyongsong pelaksanaan pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang, ternyata menarik minat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Sumatera Barat dalam menyoroti persoalan kontelasi perpolitikan yang sudah mulai hangat di perbincangkan oleh masyarakat.

Ketua PGK SUMBAR, Nopil Asrianto menyampaikan sebagai organisasi pegerakan tentu kita peduli dangan kondisi dan persoalan persoalan yang dihadapi bagsa ini, apalagi saat ini kita akan masuk pada ranah kontelasi politik, mesti ada wadah yang secara indeoenden terus menyuarakan politik moral dan politik nilai.

Maka dari itu PGK SUMBAR mengadakan kegiatan webinar dan memilih teman ” mencari pemimpin amanah, kridibel tanpa money politik” karna persoalan money politik ini menjadi rahasia umum, dan terkadang dianggap lumrah. Imbuh nopil sapaan akrab sehari hari.

Kegiatan ini terlaksan berkerjasama dengan DPP PGK yang dinahkodai oleh BURSAH ZARNUBI, dan ketum DPP PGK bertindak langsung dalam kegiatan ini sebagai pembuka dengan hantaran pemikiran pembuka diskusi, serta hantaran pemikiran penutup dalam diskusi ini. Terang nopil kepada awak media saat dimintai keterangan lewat chat WA.

kegiatan Alhamdulillah berjalan dengan baik dengan peserta yang cukup rami membanjiri room diskusi, dimana kegiatan dimulai pada pukul 19.30 dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya, diantaranya:

“Ada Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini, Direktur P3SDM Melati Nova Indra, Presiden Pemuda Asia Afrika Beni Pramula, dan Prof. Musliar Kasim, mantan Wakil Menteri Pendidikan.

Pada pembukaan webinar tersebut, Ketua DPP PGK Bursah Zarnubi menyampaikan,  Pilkada Serentak 2020 yang digelar dalam masa pandemi Covid-19, dikhawatirkan banyak pihak akan menjadi klaster baru sebaran virus Corona di ujung tahun 2020

“Selain itu, penyelenggaraan Pilkada perlu pembenahan secara mendasar. Demokratisasi Pilkada butuh sentuhan yang lebih matang, agar tidak dinilai sebagai suksesi kepemimpinan yang tidak demokratis,” sebutnya.

Sementara itu Beni Pramula dalam paparannya menyebutkan, suksesnya Pilkada 2020 dalam melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah, kredibel tanpa money politic, sangat bergantung pada semua elemen. “Bukan hanya penyelenggara saja, namun juga kesiapan masyarakat dalam mencermati calon-calon yang muncul,” tegasnya.

Khusus pada materi kepemudaan yang disampaikan oleh Nova Indra, Direktur P3SDM Melati, disebutkan bahwa sebenarnya pemuda tanah air dengan jumlah hampir seperempat total penduduk Indonesia, merupakan potensi yang luar biasa.

“Kehadiran pemuda dalam kontestasi Pilkada 2020, bisa berperan sebagai penyeimbang informasi, juga dapat menjadi corong aspirasi. Hal itu ditekankan pada munculnya literasi politik di tengah masyarakat, karena pemuda mewakili para pemilih dalam mencari informasi dan menyebarkannya melalui jejaring media yang ada,” paparnya.

Sedangkan tokoh sentral Perludem Titi Anggraini dalam materinya menyampaikan,  bila Indonesia berhasil menyelenggarakan Pilkada 2020, akan meneguhkan posisi Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Menjadi instrumen diplomasi positif dalam pergaulan dunia internasional.

Pada materi penutup, Prof. Musliar Kasim menyampaikan bahwa Pilkada merupakan sebuah sistem yang sudah baik. “Kita berterimakasih kepada seluruh tokoh yang muncul di bursa pencalonan. Secara positif kita beranggapan bahwa masih banyak tokoh-tokoh yang mau mewakafkan diri dan pemikirannya untuk membangun daerah.

Dengan paparan materi dari narasumber yang ada, webinar PGK Sumbar itupun berlanjut dengan tanggapan dan diskusi dari peserta. “Alhamdulillah, webinar kali ini menjadi semangat baru bagi kami di PGK Sumbar untuk turut berandil dalam demokratisasi yang kita inginkan di Pilkada 2020 nanti” tutup Nopil. (fm)

Leave a Reply