Padang, bakaba.net – Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Ir. M. Shadiq Pasadigoe, S.H., M.M., menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penekan itu disampaikan M. Shadiq Pasadigoe saat memberikan materi tentang sosialisasi 4 pilar MPR RI di gedung dakwa Muhammadiyah Sumatera Barat.
Kegiatan digelar Selasa (22/04) yang diikuti Muhammadiyah Sumatera barat itu juga dihadiri tokok-tokoh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat.
Terlihat PWM yang menghadiri kegiatan sosialisasi 4 pilar MPR RI itu Dr. H. Bathiar, M.Ag (Ketua PWM Sumbar), Ir. H. Yosmeri Yusuf, Buya Drs. H. Jhon Mispar, M.Pd, serta Hendri Nofigator, S.Psi, M.Pd, yang juga bertindak sebagai moderator.
Juga terlihat hadir pimpinan majelis, lembaga, dan biro PWM Sumbar serta utusan MPK-SDI dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sumatera Barat.
Kegiatan sosialisasi dimulai pukul 12.40 sampai 16.30 WIB, digelar secara hybrid dengan narasumber hadir secara daring melalui aplikasi Zoom, sedangkan peserta dan narasumber lainnya hadir langsung di lokasi.
M. Shadiq Pasadigoe Bupati Periode 2005 – 2015 Kabupaten Tanah Datar ini memaparkan tentang 4 Pilar MPR RI yang merupakan dasar fondasi kehidupan berbangsa.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan terhadap Empat Pilar MPR RI, yaitu:
- Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara,
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara,
- Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan
- Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan persatuan dalam keberagaman.
Sementara Dr. Bathiar, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan sosialisasi ini adalah bagian dari jihad intelektual Muhammadiyah dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Muhammadiyah secara historis dan ideologis selalu sejalan dengan cita-cita nasional. Kegiatan ini menjadi refleksi dari semangat kita menjaga warisan perjuangan kemerdekaan,” ujarnya.
Paparan Narasumber: Perkuat Semangat Berbangsa dari Akar
Dalam sesi utama, Ir. M. Shadiq Pasadigoe yang hadir melalui Zoom menyampaikan bahwa tantangan bangsa saat ini bukan hanya pada aspek ekonomi dan politik, tetapi juga pada pelemahan nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat.
“Kita tidak boleh lengah. Pancasila harus terus diperjuangkan dalam tindakan. UUD 1945 harus terus dijaga dari penyimpangan, NKRI harus dibela dari upaya disintegrasi, dan Bhinneka Tunggal Ika harus kita pelihara sebagai pengikat keberagaman,” tegasnya.
Shadiq juga menekankan pentingnya pendidikan kebangsaan sejak dini, baik melalui kurikulum formal maupun dakwah sosial. Ia mengapresiasi Muhammadiyah sebagai organisasi yang memiliki pengaruh besar di bidang pendidikan dan sosial.
Diskusi Panel: Memperluas Pemahaman dan Aksi Nyata
Setelah pemaparan utama, diskusi panel dipandu oleh Hendri Nofigator, S.Psi, M.Pd, menghadirkan narasumber tambahan seperti Adrian Muis dan kembali Dr. Bathiar, M.Ag.
Adrian Muis menyoroti pentingnya menguatkan nilai NKRI dan membendung arus radikalisme yang mulai menyusup di lingkungan anak muda. “Kita harus aktif di media sosial, di ruang publik, untuk menyuarakan narasi kebangsaan yang positif,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Bathiar mengajak seluruh peserta agar menjadikan Muhammadiyah sebagai benteng moral kebangsaan. “Empat Pilar harus menjadi ruh dalam gerakan Muhammadiyah, dari tingkat pusat hingga ranting,” ujarnya.
Antusiasme Peserta: Dari Daerah untuk Indonesia
Sesi tanya jawab berlangsung dinamis. Beberapa peserta dari PDM Padang Panjang, Bukittinggi, Solok, hingga Pasaman Barat mengajukan pertanyaan tentang bagaimana implementasi nilai-nilai 4 Pilar dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam menghadapi isu-isu lokal seperti intoleransi, ketimpangan sosial, dan tantangan digitalisasi.
Peserta juga memberikan testimoni bahwa kegiatan ini memberikan pencerahan dan semangat baru untuk memperkuat peran Muhammadiyah dalam membangun masyarakat madani.
Rekomendasi dan Tindak Lanjut
Dari diskusi dan masukan peserta, dirumuskan beberapa rekomendasi:
- Mendorong kolaborasi antara MPR RI dengan PWM dan PDM untuk menyusun modul pembinaan 4 Pilar berbasis komunitas.
- Pelatihan bagi guru dan kader Muhammadiyah untuk menjadi agen sosialisasi nilai kebangsaan.
- Pembentukan forum kader ideologis Muhammadiyah di Sumatera Barat yang berfokus pada wawasan kebangsaan.
Penutupan dan Ikrar Kebangsaan
Menjelang penutupan, seluruh peserta membacakan Ikrar Kebangsaan yang dipandu oleh moderator. Dalam ikrar tersebut, peserta berjanji untuk:
mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
menjunjung tinggi konstitusi UUD 1945, menjaga persatuan dan kedaulatan NKRI, dan merawat keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Acara resmi ditutup oleh Ketua PWM Sumbar yang sekaligus menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara organisasi Islam dan lembaga negara demi menjaga keutuhan bangsa. (***)