Tanah Datar, bakaba.net – Hari Jumat adalah hari istimewa dalam agama Islam. Dalam kepercayaan umat Muslim, Jumat adalah hari penuh berkah dan rahmat dari Allah SWT, yang berisi amalan-amalan sunnah yang diutamakan.
Banyak amalan sunnah yang diutamakan selain membaca QS Al-Kahfi.
Diantara amalan yang juga sering diburu umat Muslim lainnya adalah sedekah Jumat. Sedekah dengan memberikan bantuan, salah satunya dengan berbagi melalui nasi bungkus gratis di masjid.
Banyak yang tidak mengetahui, istri tercinta Ketua DPRD Tanah Datar Ny. Afrida Rony Mulyadi ternyata rutin berbagi nasi bungkus grratiss di masjid-masjid yang ada di Tanah Datar.
Menariknya nasi bungkus gratis untuk jema’at masjid itu dimasak lansung Ny. Afrida sebelum membagikan pada jema’ah masjid.
Bahkan Ny, Afrida Rony Mulyadi juga lansung membagikan nasi bungkus gratis itu dan umumnya jema’ah tidak menyadari perempuan cantik yang murah senyum itu merupakan istri tercinta Ketua DPRD Tanah Datar.
Siang jelang jema’ah jum’at menyelesaikan ibadahnya, Ny. Afrida dibantu seorang ibu-ibu lansung berangkat menuju masjid-masjid sasaran untuk berbagi.
Dan Jum’at pekan ini ia memilih masjid raya Limo Kaum. Masjid Raya Lima Kaum merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia.
Masjid yang juga bangunan cagar budaya nasional yang dibangun tahun 1710 itu terletak di Nagari Lima Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
Ny. Afrida menjawab bakaba.net, Jum’at (07/06) mengatakan kegiatan positif berbagi nasi bungkus gratis itu rutin dilakukan setiap pekan dan berpindah-pindah masjid.
Ia menyebutkan setiap pekannya membagikan antara 100 hingga 200 porsi nasi bungkus plus minum air mineral gelas.
Meski porsi nasi bungkus gratis yang dibagikan belum banyak tetap point penting yang perlu diperhatikan adalah tujuan untuk berbagi kepada sesama.
“Masih sedikit, setiap Jumat menyalurkan Jumat berkah sekitar 100 hingga 200 porsi, yang penting berbagi. Semoga kedepannya bisa menyiapkan nasi bungkus gratis lebih banyak,” ujarnya.
Ia juga berharap kegiatan berbagi di bisa berkelanjutan.
Sebelum beranjak meninggalkan Masjid Raya Limo Kaum, Ny. Afrida Rony Mulyadi kembali melempas senyum pada jema’ah Jum’at yang masih berada dilingkungan masjid itu. Jema’ah di masjid ini cukup ramai, sehingga sebagian jema’ah harus melaksanakan sholat di area halaman masid.
Terlihat ia melayangkan pandangan pada tempat ibadah umat islam itu, tanpa bisa dipungkiri Ny. Afrida Rony Mulyadi ini juga mengagumi corak arsitektur Masjid Raya Lima Kaum mencerminkan kekhasan budaya lokal.
Ny. Afrida juga bergumam menilai arsitektur masjid yang tidak tampak unsur-unsur budaya Barat atau modern di sana. Hal itu mungkin karena memang pembangunan masjid ini terjadi jauh sebelum kolonialisme Belanda masuk ke Sumatra.
Penampilan atap masjid tersebut menyerupai pagoda. Bertumpuk-tumpuk: mulai dari atap terbawah hingga yang paling kecil di atasnya.
Atap Masjid Raya Lima Kaum dibuat berundak-undak sebanyak lima tingkat dengan permukaan atap yang cekung. Bentuk itu melambangkan perpaduan antara kebudayaan Hindu-Buddha dan peradaban Islam. (***)
