Bukittinggi, bakaba.net – Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Prof. Silfia Hanani, menegaskan pentingnya membangun generasi sarjana Islam yang unggul dan berempati. Pesan itu ia sampaikan dalam Wisuda Angkatan XI hari kedua yang digelar Kamis (4/12/2025). Sebanyak 112 mahasiswa dari tiga fakultas resmi dikukuhkan.
Acara berlangsung khidmat meski wilayah Sumatera Barat tengah dilanda bencana alam. Momen wisuda diubah menjadi wadah solidaritas dengan mendirikan Posko Peduli Bencana Sumatera Barat. Semua peserta dan tamu undangan dilibatkan dalam aksi donasi.
Rektor menyampaikan bahwa pendidikan Islam tidak hanya menekankan kecerdasan intelektual, tetapi juga kebijaksanaan hati. “Kita ingin lulusan yang memiliki akal yang tajam dan hati yang peka,” ucapnya. Ia berharap alumni mampu menjadi jembatan antara ilmu dan kemanusiaan.

Menurut Prof. Silfia, setiap lulusan UIN Bukittinggi harus membawa semangat rahmatan lil ‘alamin. Ia menilai, karakter empati adalah bagian penting dari visi kampus untuk melahirkan sarjana berintegritas. Nilai-nilai kemanusiaan harus hidup dalam tindakan, bukan hanya dalam ucapan.
Wisuda yang dihadiri orang tua dan tamu undangan itu berlangsung dalam suasana haru. Banyak di antara mereka turut menyalurkan bantuan dan doa untuk korban bencana. Kehangatan tersebut menjadi ciri khas acara akademik UIN Bukittinggi.
Di akhir acara, Rektor menegaskan bahwa UIN Bukittinggi akan terus menanamkan pendidikan yang utuh, yang menggabungkan ilmu, iman, dan amal. “Kita ingin lulusan yang bukan hanya pintar, tapi juga peduli,” tutupnya. (***)