Tanah Datar, bakaba.net – H. Rony Mulyadi, S.E., Datuak Bungsu menekankan pentingnya mempertahankan adat dan budaya di tengah perkembangan zaman.
Beliau juga mengingatkan generasi muda untuk tidak melupakan akar budaya mereka dan terus menjaga marwah dan martabat adat.
Hal itu disampaikan H. Rony Mulyadi, S.E., Datuak Bungsu dalam bimbingan teknis peningkatan kapasita bundo kanduang di kantor LKAAM Tanah Datar, Selasa (26/08).
Kegiatan yang memanfaatkan dana pokok-pokok pikiran Rony Mulyadi ini diikuti oleh seratus peserta dari unsur bundo kanduang dan putih bungsu di 6 kecamatan.
Pada kesempatan itu Rony Mulyadi yang biasa disapa angku ini mengatakan meski dengan anggaran terbatas, dirinya berkomitmen untuk melestarikan adat dan budaya Minang kabau.
“Pelatihan dan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam melestarikan adat dan budaya,” sampainya.
Ia menilai dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan silaturahmi dan pelestarian adat budaya dapat terus berjalan dengan baik.
Generasi muda dapat menjadi penerus yang baik dalam menjaga adat dan budaya, sehingga dirinya saat merancang bimtek ini berpesan agar mengikutsertakan generasi muda atau putih bungsu.
Kedepannya ia berencana untuk tetap mengadakan pelatihan dan pendidikan tentang adat dan budaya.
“Ini merupakan tanda kecintaan dan rasa tanggungjawab saya terhadap ranah,” ungkap angku Rony.
Sebagai wujud tanggung jawab itu, ia akan sejumlah pelatihan lagi. Pelatihan itu khusus pembekalan untuk puti bungsu, rang mudo generasi yang akan meneruskan dan melestarikan adat budaya Minangkabau
Kegiatan ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan akan difokuskan pada pelestarian adat dan budaya.
Dengan semangat dan komitmen yang kuat, masyarakat Tanah Datar berharap dapat menjaga adat dan budaya mereka tetap hidup dan berkembang untuk generasi mendatang.
Bahkan kedepannya Rony Mulyadi dan Puti Reno Raudha Thaib akan merancang pembekalan untuk keluarga calon penganten. Rony Mulyadi menilai hal ini penting mengingat tingginya angka perceraian di Sumatera Barat termasuk Tanah Datar. (***)