BAKABA | Bangun Karakter Bangsa

Rektor UIN Bukittinggi Tekankan Integrasi Nilai Islam di BICED 2025

Bukittinggi, bakaba.net – UNIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi www.uinbukittinggi.ac.id  akan menggelar Bukittinggi International Conference of Education dengan tema besar “EduTech & Faith: Bridging Islamic Values with Global Education.” pada 1 Oktober 2025, UIN Sjech M.

Konferensi ini mempertemukan para akademisi, pendidik, peneliti, dan praktisi untuk mendiskusikan integrasi nilai-nilai Islam dengan teknologi pendidikan modern.

Tema ini relevan dengan tantangan era digital, ketika pendidikan dituntut tetap menjaga etika, spiritualitas, dan nilai kemanusiaan di tengah percepatan teknologi.

Dalam konferensi itu akan menyoroti empat bidang utama yaitu pendidikan bahasa Inggris, pendidikan bahasa Arab, pendidikan matematika, serta bimbingan dan konseling.

Keempatnya dipilih dengan pertimbangan strategis. Bahasa Inggris dan Arab, misalnya, bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga kunci untuk membuka khazanah keilmuan klasik Islam sekaligus wacana akademik kontemporer.

Sementara matematika hadir sebagai bahasa universal logika dan rasionalitas yang kian penting di era berbasis data, sedangkan bimbingan dan konseling berfungsi memperkuat ketahanan mental dan spiritual generasi muda agar siap menghadapi tekanan zaman digital.

Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani, S.Ag., M.Si., menegaskan bahwa konferensi ini bukan sekadar agenda ilmiah, melainkan ikhtiar strategis untuk menghubungkan pendidikan dengan nilai kemanusiaan dan keimanan.

Menurutnya, teknologi pendidikan hanya akan bermakna jika berdiri di atas fondasi etika.

“Pendidikan yang hanya mengedepankan teknologi tanpa fondasi etika akan kehilangan arah. Sebaliknya, nilai-nilai keislaman yang diinternalisasikan dalam dunia pendidikan justru akan memperkuat daya saing sekaligus menjaga martabat manusia,” ujarnya.

Dari perspektif itu, konferensi ini juga menjadi momentum bagi UIN Bukittinggi www.uinbukittinggi.ac.id  untuk mempertegas posisinya di panggung akademik internasional.

Dengan mengangkat isu EduTech & Faith, kampus ini ingin menunjukkan bahwa Islam tidak bertentangan dengan teknologi, melainkan mampu memberi arah etik dan visi kemanusiaan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Lebih jauh, forum ini diharapkan melahirkan jejaring akademik yang memperkaya khazanah ilmu sekaligus menguatkan praktik pendidikan Islam.

Para peserta bukan hanya mempresentasikan riset, tetapi juga berbagi model pengajaran yang inovatif, adaptif, dan tetap berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan.

Dengan cara itu, UIN Bukittinggi www.uinbukittinggi.ac.id mengukuhkan diri sebagai pusat keilmuan yang berusaha menyinergikan sains, teknologi, dan spiritualitas.

Pada akhirnya, esensi dari Bukittinggi International Conference of Education adalah pengingat bahwa pendidikan di era digital tidak boleh tercerabut dari akar moral dan spiritual.

Teknologi hanyalah sarana; iman, etika, dan budaya adalah kompas yang menentukan arah. Dengan semangat itu, UIN Bukittinggi www.uinbukittinggi.ac.id   menegaskan komitmennya membangun peradaban yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul dalam spiritualitas dan karakter. (***)

Exit mobile version