BAKABA | Bangun Karakter Bangsa

Yuk lindungi Anak di Ranah Daring

PADANG, bakaba.net — Teknologi informasi berkembang dengan cepat sehingga menciptakan perubahan  yang menghasilkan sejumlah konsekuensi yang tidak terduga dan tidak disengaja, salah satunya eksploitasi  anak melalui daring.

Era Digital  yang berkembang dengan pesat, membuat anak-anak rentan terhadap eksploitasi.

Eksploitasi anak di ranah daring (dalam jaringan) merupakan salah satu bentuk kejahatan siber moderen yang sangat berbahaya.

Tehnologi telah dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan dan atau komunitas pelaku kejahatan dalam mengakses dan bahkan meningkatkan kapasitas kejahatan mereka atau kepercayaan mereka dalam melakukan kekerasan dan eksploitasi dalam skala yang lebih besar.

Seperti diketahui, Era digital menawarkan segalanya dalam kehidupan sekarang, era digital sesungguhnya adalah ladang dan sekalis etalase bagi semua sektor di masa sekarang karena dunia digital menyediakan apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan orang banyak.

Oleh karena itu, tentu harus ada pula cara untuk menyikapi dunia digital tersebut, bagaimanapun juga dunia digital mempunyai sisi negatif yang belum tentu baik bagi semua pihak, terutama anak-anak.

Kesalahan dan pembiaran anak-anak memasuki dunia digital tanpa saringan dan bimbingan akan berakibat fatal dan berpengaruh pada moral dan karakter, namun jika memasuki era digital dengan kepintaran dan kecerdasan maka peluang juga terbuka lebar termasuk bagi anak-anak dalam hal pengetahuan.

Setidaknya kenyataan itulah  itulah yang tergambar dalam Webinar Gerakan Literasi Digital 2021 Kota Payakumbuh, Senin (26/7) sore.

Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu menggunakan  aplikasi zoom, dan berlangsung dari pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Kegiatan ini diikuti oleh 450 peserta, yang berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Kota Payakumbuh tetapi Sumatera Barat, serta dari sejumlah daerah di Indonesia.

Webinar kali ini mengambil tema “Kenali Upaya Melindungi Anak di Ranah Daring” dan mendapat sambutan yang menggembirakan dari peserta yang rata-rata pemerhati, dan praktisi pendidikan, pemerhati budaya, serta ASN setempat.

Adapun yang tampil sebagai pembicara adalah Masfuukhatur Rokhmah, M.Psi (Psikolog Klinis),  Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.Si (Dosen dan Penulis), Indrayuda, M.Pd., Ph.D (Wakil Dekan III FBS, Universitas Negeri Padang,  Dosen, dan Penggiat Budaya), Yessi Rifmasari, M.Pd. (Dosen Prodi PG-PAUD STKIP Adzkia Padang).

Moderator dalam iven kali ini adalah Edwina Bernita, selain itu juga ada Key Opinion Leader @amaratih (Jurnalis Presenter “Apa Kabar Indonesi Pagi ” Tv. One, MC/Moderator).

Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia ini bekerjasama dengan PT PCI ini mengusung empat tema besar yakni; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etik Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital yang dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini.

Salah seorang peserta, Alysa Marchelin mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat karena dari apa yang dijelaskan narasumber tergambar bahwa orang tua adalah kunci agar anak terkontrol  dan paham akan bahaya jejak digital.

Dalam sesi tanya jawab, peserta, Muhammad Dzaki Al-Ayuby menanyakan kepada narasumber Masfuukhatur Rokhmah, M.Psi, tentang banyak sekali para orang tua yang mengerjakan tugas anak  dan apa dampak bagi psikologi/otak anak terhadap ilmu pendidikan.

Peserta lainnya, Tiffany bertanya kepada narasumber Dian Ikha Pramayanti, apakah sistem pembelajaran online saat ini sudah berjalan dengan baik, terutama untuk bersaing dengan pelajar internasional lainnya? Lalu apa upaya pemerintah untuk memajukan pendidikan di masa pembelajaran online ini?.

Sementara itu, peserta atas nama Rudi Sulaiman Siregar bertanya kepada narasumber : Indrayuda mengenai permainan anak,  karena  banyak anak-anak yang tidak mau bahkan tidak tahu mengenai permainan tradisional dan sibuk dengan gawai sehingga mereka kehilangan jiwa sosial dan interaksi sosial mereka, dan  apa yang harus dilakukan agar anak-anak di masa yang akan datang tidak kehilangan jiwa sosialnya?.

Peserta lainnya, Dwiyana Habsary bertanya kepada narasumber  Yessi Rifmasari, M.Pd.,   tentang adakah ‘pendekatan’ yang baik agar mendidik anak tentangrasa percaya orang tua terhadap kemampuan anak bahwasanya sang anak mampu mengatur kebutuhannya tanpa ada intervensi ‘penuh’ orang tua?

Kegiatan Webinar Literasi Digital untuk Sumatera Barat berikutnya akan akan kembali dihelat oleh Kabupaten Solok, Rabu (28/7)  oleh Kota Padang pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, dan pukul 14.00 WIB sampai pukul 1700 WIB oleh Kabupaten Dharmasraya.

Setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money (***)

Exit mobile version