BAKABA | Bangun Karakter Bangsa

Tim Percepatan Pembangunan Tanah Datar Dorong Pengembangan Kopi Lokal

Tanah Datar, bakaba.net – Tim Percepatan Pembangunan Tanah Datar, Edi Susanto, meminta Dinas Pertanian melakukan inventaris lahan serta tanaman kopi ditanam pada ketinggian meter di atas permukaan laut (mdpl).

Inventaris lahan menjadi bagian penting dalam pengembangan kopi dan pembentukan claster sehingga lebih menguntungkan.

“Hal ini bertujuan untuk membentuk claster kopi yang dapat meningkatkan produksi dan kualitas kopi lokal,” ujar Edi Susanto didampingi Indrayadi dalam pertemuan petani kopi, pelaku usaha dan dan pengamat kopi di Puncak Pato Lintau Tanah Datar, Senin (17/11).

Pembentukan claster ini penting untuk memudahkan pengolahan kopi mulai dari panen sampai menghasilkan bubuk kopi yang berkualitas dan bernilai ekonomi.

Setidaknya menurut Edi Susanto ada tiga claster yang bisa dibangun di Tanah Datar, satu claster idealnnya 35 H.

Untuk itu kolaborasi antara petani kopi dan pelaku usaha yang lebih mantap sehingga harga jual kopi bisa lebih mahal tentunya petani dan pelaku kopi akan sejahtera.

Edi Susanto juga menyebutkan bahwa kopi di Tanah Datar meski terkenal enak, tapi belum ada brand yang kuat seperti seperti Gayo, kopi wamena Papua.

Padahal petani kopi dan pelaku usaha dapat membuat brand sendiri contoh Kopi Lintau, Kopi Puncak Pato, Kopi Pariangan dan lainnya, ada rasa bangga juga saat meminum kopi dari daerah sendiri.

“Setiap duduk di cafe-cafe yang ada kopi Gayo, kopi Rajo Solok dan kopi lainnya, kita harus bisa membuat kopi Tanah Datar menjadi terkenal dengan brand sendiri,” kata Edi Susanto.

Edi Susanto juga menyebutkan bahwa bisnis kopi sangat menjanjikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Nagari Koto Tuo yang bukan penghasil biji kopi, tapi membuat bubuk kopi. Begitu juga rangkiang membuat bubuk kopi meski kopinya didatangkan dari Lampung.

“Mengajak petani kembali membudidayakan kopi, karena potensi kopi di Tanah Datar sangat besar,” kata Edi Susanto.

Dengan adanya upaya ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian petani dan kualitas kopi asal Tanah Datar, serta memperluas jaringan pemasaran kopi. (***)

Exit mobile version