Oleh : DESTIA SASTRA
Berdasarkan Kajian SILPA Badan Kebijakan Fiscal Kementerian RI Simpanan Pemda di perbankan dan SiLPA yang relatif tinggi mengindikasikan belum optimalnya pemanfaatan dana APBD oleh Pemda dalam penyediaan layanan publik dan pembangunan ekonomi di daerah.
Gejala tersebut menjadi perlu untuk dianalisis mengingat sumber pendanaan utama otonomi daerah dikontribusi oleh transfer dari Pemerintah pusat. Sesuai dengan hal tersebut, evaluasi ini ditujukan untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya SiLPA dan simpanan Pemda di perbankan yang cukup tinggi serta merumuskan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah khususnya yang terkait dengan kebijakan transfer ke daerah.
Berbicara mengenai SILPA yang dinilai cukup tinggi ternyata Kabupaten Tanah Datar yang merupakan daerah dengan PAD terkecil memiliki SILPA yang relative cukup tinggi, bagaimana tidak tinggi SILPA tahun 2016 tercatat sebesar Rp. 80.083.805.455 sementara SILPA Nagari mencapai Rp. 22.951.422.615. Andai kedua SILPA tersebut di gabung tentunya menghasilkan angka yang sangat fantastis.
Tingginya SILPA Kabupaten Tanah Datar tersebut terungkap dalam tanggapan Bupati Tanah Datar terhadap pemandangan umum fraksi DPRD setempat atas rancangan tiga Ranperda yang berlansung di ruang sidang DPRD Senin lalu. Sementara ketiga Ranperda tersebut yaitu Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2016,Ranperda tentang rencana induk pembangunan keparisataan Kabupaten Tanah Datar tahun 2017 – 2025 dan Ranperda tentang pelaksanaan hak keuangan dan administrastratif pimpinan dan anggota DPRD Tanah Datar.
Ketika Afrizal ST dari Fraksi Partai Gerinda mempertanyakan SILPA yang mencapai angka Rp. 80 Milyar lebih bupati berkilah SILPA tersebut merupakan sisa tunjangan profesi guru PNSD yang belum di bayarkan karena belum memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selanjutnya ketika bakaba.net mencoba menyigi angka SILPA ABP Nagari se Kabupaten Tanah Datar maka Nagari Limo Kaum Kecamatan V Kaum keluar sebagai pemenang pertama SILPA tertinggi diantara 75 Nagari SILPA Nagari V Kaum sebesar Rp. 1.161.493.220, susul pada urutan kedua oleh Nagari Saruaso sebesar RP 1.053.653.108 dan Nagari Sei Tarab menduduki peringkat tiga dengan SILPA sebesar Rp. 900.513.303.
Sementara Kecamatan Sei Tarab menjadi kecamatan dengan SILPA APB Nagari tertingi antara 13 kecamatan lainnya. Total SILPA APB Nagari di Kecamatan Sei Tarab sebesar Rp. 3.054.878.737, tingginya SILPA di Kecamatan Sei Tarab disebabkan oleh Nagari Sei Tarab itu sendiri menyumbang SILPA yang cukup tinggi yaitu sebesar Rp. 900.513.303, Nagari Rao-Rao juga menjadi nagari penyumbang SILPA yang relative tinggi yaitu sebesar Rp. 723.069.873, sisanya SILPA delapan nagari lainnya.
Sedagkan Kecamatan Tanjung Emas berada pada urutan kedua SILPA APB Nagari terbesar yaitu Rp. 2.280.507.093 dan Nagari Saruaso menjadi menyumbang SILPA terbesar yaitu sebesar Rp. 1.053.653.108, meski di kecamatan tersebut hanya mempunyai 4 Nagari tetapi dua nagari lainnya juga memiliki SILPA hampir setengah milyar, kedua nagari tersebut yaitu Rp. Nagari Koto Tanggah Rp. 467.653.911 dan Nagari Tanjung Barulak Rp. 337.627.343, Kecamatan Sungayang berada pada urutan ketiga dengan SILPA APB Nagari Rp. 2.152.154.427 dan Nagari Minang kabau menjadi nagari penyumbang SILPA tersebar yaitu Rp. 778.488.133.
Berikut Rincian SILPA APB Nagari berdasarkan 14 Kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, tapi kami hanya menampilkan SILPA tertinggi dan terendah pada masing-masing nagari di Kecamatan dan total SILPA di Kecamatan tersebut.
SILPA APB Nagari di Kecamatan X Koto mencapai Rp. 1.907.038.988, SILPA nagari tertinggi yaitu Paninjauan sebesar Rp. 370.034.748 sementara Aia Angek dengan SILPA terendah yaitu Rp. 115.474.696 sedangkan tujuh nagari lainnya bermain di angka antara Rp 305 lebih dan Rp. 157 lebih. APB Nagari Kecamatan Batipuh sebesar Rp. 1.153.861.475, Nagari Batipuh Baruh menyumbang SILPA tertinggi yaitu Rp.239.107.093 dan Nagari Andaleh dengan SILPA terendah Rp. 71.848.811.
SILPA APB Nagari di Kecamatan Batipuh Selatan mencapai Rp. 888.874.944, Nagari Malalo memiliki SILPA tertinggi yaitu sebesar Rp. 300.261.751 dan Nagari Batu Taba dengan SILPA terendah Rp 123.489.586. SILPA APB Nagari Pariangan sebesar Rp 1.685.720.231, Nagari Simabur dengan tertinggi Rp. 407.512.428 dan Nagari Sawah Tanggah dengan SILPA terendah RP. 146.784.164. SILPA APB Nagari se Kecamatan Rambatan Rp.1.795.794.246 dan Nagari Balimbing dengan SILPA tertinggi sebesar Rp. 505.267.577 sementara Nagari Padang Magek dengan SILPA terendah Rp. 131.832.356.
SILPA APB Nagari di Kecamatan V Kaum sebesar Rp. 1.999.159.714 dan Nagari V Kaum dengan SILPA tertinggi sebesar Rp. 1.161.493.220 dan Nagari Cubadak dengan SILPA terndah Rp. 92.987.609. SILPA APB Nagari di Kecamatan Tanjung Emas sebesar Rp. 2.280.507.093, Nagari Saruaso dengan SILPA tertinggi sebesar Rp. 1.053.653.108 dan Nagari Pagaruyung dengan SILPA terendah RP. 321.434.548.
SILPA APB Nagari di Kecamatan Atar sebesar Rp. 987.166.368 dan SILPA tertinggi Nagari Padang Ganting sebesar Rp. 507.539.025 dan Nagari Atar dengan SILPA terendah Rp.479.625.343. APB Nagari di Kecamatan Lintau Buo sebesar Rp. 697.521.655, Nagari Taluak dengan SILPA tertinggi yaitu Rp. 350.325.047 dan Nagari Tigo Jangko dengan SILPA terendah yaitu Rp. 38.709.729.
SILPA APB Nagari se Kecamatan Lintau Buo Utara Rp. 1.778.984.650 dan Nagari Tanjung Bonai dengan SILPA tertinggi Rp. 632.084.987, terendah Nagari Lubuk Jantan Rp. 214.003.485. SILPA APB Nagari se Kecamatan Sungayang Rp. 2.152.154.427, Nagari Minangkabau dengan SILPA tertinggi Rp. 778.488.133 dan Nagari Tanjung dengan SILPA terendah Rp.87.201.986. SILPA APBD Nagari se Kecamatan Sei Tarab Rp. 3.054.878.737, tertinggi Nagari Sei Tarab Rp. 900.513.303 terendah Nagari Gurun Rp. 144.413.114.
SILPA APB Nagari se Kecamatan Salimpaung Rp. 1.450.836.330, tertinggi Nagari Sumanik Rp. 327.454.241, terendah Nagari Tabek Patah Rp. 103.674.727 dan SILPA APB Nagari Tanjung Baru Rp. 1.118.923.757, tertinggi Nagari Tanjung Alam Rp. 611.060.940 dan terendah Nagari Barulak Rp. 507.862.817.
Menurut Bupati Irdinansyah Tarmizi pencairan anggaran APB Nagari sangat tergantung kepada realisasi APB Nagari dan permintaan dana yang diajukan kepada Pemkab dan dana SILPA tersebut akan di anggarkan pada APB Nagari tahun berikutnya dengan program dan kegiatan yang sama dengan tahun sebelumnya. (***)