Batusangkar, Bakaba—Kota Bukittinggi Sumatera Barat ternyata sangat sering terjadi kebakaran, hanya selang tiga hari peristiwa tersebut terulang kembali. Pada Jumat (27/10) kejadian yang hampir bersamaan juga terjadi di Pasar Banto, seperti direleas website Pemko Bukittinggi beberapa hari yang lalu.
Berdasarkan releas tersebut, tiga petak toko di kawasan persimpangan Pasar Banto Kota Bukittinggi, Jumat (27/10/2017) malam sekitar pukul 20.00 WIB dilalap si jago merah. Tiga petak toko masing-masing Lembaga Kursus Keterampilan Service HP Srikandi, Toko PMD Len dan Foto Copy Belladona.
Menurut saksi mata di lokasi Edi (40), gumpalan asap terlihat dari atas atap kios PMD Len, kemudian tampak adanya percikan api dari atas bangunan, dan kemudian Edi mengaku berteriak memanggil warga di sekitar.
“Kebetulan di atas atap kios ada tiang listrik, mungkin karena korsleting menjadi penyebab kebakaran ini, dan tidak selang berapa lama, api kemudian merambat ke Fotocopy Belladona, dan Service HP Srikandi yang berada bersebelahan,” ujarnya.
Edi menambahkan, sebelum api membakar bagian lainnya, warga sekitar berusaha mengeluarkan barang-barang dari ketiga kios tersebut.
Diketahui pemilik kios masing-masing bernama Jali (40) kios PMD Len, Ron (52) kios Fotocopy Belladona, dan Eri (57) pemilik Lembaga Kursus Keterampilan Service HP Srikandi.
Karena lokasinya dekat keramaian, Damkar sempat kesulitan sebab ratusan orang saat ini berkumpul melihat proses pemadaman api yang sepertinya terkurung dalam bangunan tersebut.
Hingga saat ini tidak terdapat korban jiwa. PMI Bukittinggi bersama warga sekitar juga membantu memadamkan api. Di lokasi juga tampak Wali Kota dan Wakil Wali Kota dan memberikan instruksi langsung kepada petugas dalam upaya pemadaman api.
Diduga api berasal dari konsleting listrik dari salah satu toko itu. Namun hal tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut Polres Bukittinggi.
Untuk menjinakkan api, dikerahkan 10 unit Damkar, 6 unit dari Bukittinggi, 1 unit Damkar dari Kota Padang Panjang, 1 unit Damkar dari Kota Payakumbuh, 2 unit Damkar dari Kabupaten Agam, serta 2 unit bantuan ambulance. Pantauan di lapangan api baru dapat di padamkan 2 jam kemudian, dan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.(Rel/WD)