Tanah Datar, bakbaba.net – Remaja Putri minangkabau yang biasa disebut puti bungsu penting belajar adat untuk mempertahankan jati diri di tengah derasnya pengaruh teknologi informasi yang dapat menggerus nilai-nilai tradisional.
Hal itu disampaikan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat H. Rony Mulyadi, S.E., Datuak Bungsu, Jum’at (29/08).
Untuk itulah Rony Mulyadi mengikut sertakan perwakilan remaja putri dari 14 kecamatan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan bundo kanduang yang dibagi dalam lima angkatan.
Bahkan Rony Mulyadi langsung mengalokasikan pokok-pokok pikirannya untuk menunjang kegiatan itu.
Rony menyampaikan melalui pemahaman adat dan budaya, remaja putri dapat memperkuat identitas Minangkabau dikancah nasional dan internasional.
Melalui Bimtek dapat menumbuhkan kebanggaan akan warisan leluhur, dan mengembangkan kearifan lokal yang relevan dengan kehidupan modern.
“Jika puti bungsu Minangkabau sudah mencintai warisan budaya, perkembangan teknologi tidak akan menjadi ancaman lagi,justru bisa menjadi sarana untuk melestarikan budaya,” ungkap politisi dari partai Gerindra ini.
Ia melanjutkan adat istiadat adalah cerminan jati diri suatu bangsa. Dengan mempelajarinya, generasi muda akan memiliki rasa kebanggaan dan identitas yang kuat di tengah globalisasi.
Adat mengandung nilai-nilai luhur seperti toleransi, dan penghormatan yang masih sangat relevan dan dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat modern.
Disamping itu mempelajari adat dan budaya Minangkabau saat ini sebagai salah satu sarana pelestarian ditengah gempuran eknologi informasi dan budaya asing yang mudah masuk dapat mengancam nilai-nilai luhur.
“Pemahaman adat menjadi filter kritis bagi generasi muda untuk menyaring pengaruh luar,” ungkap Rony.
Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga warisan budaya agar tetap hidup, relevan, dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Menjaga tradisi tidak berarti menutup diri dari dunia luar, tetapi bagaimana kita menyesuaikan diri tanpa mengorbankan nilai-nilai luhur yang telah membentuk siapa kita. (***)