Rony Mulyadi, “Pabasko” Upaya Pelestarian Budaya Minangkabau

Rony Mulyadi, “Pabasko” Upaya Pelestarian Budaya Minangkabau

- in Headline, News, TANAH DATAR
0

Tanah Datar, bakaba.net – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Fraksi Gerindra H. Rony Mulyadi, SE., Datuak. Bungsu mendampingi Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy, ST, membuka kegiatan Pasambahan Kato (Pabasko) yang digelar di Lapangan Bola Balai Gadang, Nagari Batipuah Baruah, Sabtu (1/11/2025).

Terlihat hadir Wali Kota Padang Panjang Hendri Harnis, BS, BA, serta Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Dr. H. Jefrinal Arifin, SH., M.Si.

Rony Mulyadi Datuak Bungsu yang biasa disapa angku, mengatakan kegiatan Pabasko mengangkat nilai-nilai adat dan tradisi lisan khas Minangkabau.

Ia melanjutkan nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal yang disebut kebudayaan dapat dimaknai sebagai identitas kolektif atau jati diri suatu bangsa.

Kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang sentral dan mendasar sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara karena suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai kebudayaan telah mengakar (deep-rooted) dalam sendi kehidupan masyarakat.

“Minangkabau yang memiliki kekayaan dan keragaman budaya merupakan daya tarik tersendiri di mata dunia,” ujarnya.

Seharusnya hal ini dapat dijadikan modal untuk menaikkan citra Minangkabau di mata dunia sekaligus nilai-nilai fundamental yang berfungsi merekatkan persatuan.

hingga saat ini kebudayaan tidak hanya di Sumatra Barat tetapi di Indonesia terus mengalami banyak tantangan yang cukup serius, khususnya generasi muda yang sudah mulai banyak kurang memahami kebudayaan lokal.

“Banyak di antara mereka yang tidak memiliki ketertarikan khusus akan kebudayaan lokal,” sampai Angku.

Krisis karakter Mulai melunturnya wacana kebudayaan nusantara di kalangan masyarakat dikarenakan masuknya pengaruh budaya asing, baik dari Barat maupun Asia.

Perkembangan teknologi yang menghapus ruang dan waktu juga memberi pengaruh besar. Ada indikasi krisis karakter dan identitas serta integritas di kalangan generasi muda saat ini.

Hal ini bisa dibilang cukup mengkhawatirkan karena apabila nilai-nilai kebudayaan hilang dan tidak teraktualisasi, masyarakat kita khususnya generasi muda akan kehilangan fondasi etik dan landasan fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang secara potensial akan berujung pada terpecah-belahnya persatuan bangsa, dan maraknya budaya korupsi, narkoba, dan aksi terorisme.

Oleh karena itu, Pabasko yang digelar saat ini salah cara melestarikan, memajukan, dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan Minangkabau, serta menginternalisasinya di masyarakat khususnya generasi muda.

Diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk melakukan hal ini, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan telah menunjukkan upaya untuk memajukan ragam kebudayaan lokal yang prosesnya dilakukan melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional Indonesia.

Anggaran kegiatan Pabasko yang digelar selama dua hari tersebut berasal dari pokok-pokok pikiran Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Fraksi Gerindra H. Rony Mulyadi, SE., Datuak. Bungsu. (***)

Leave a Reply