Peserta Didik dan Guru di Padang Harus Paham Literasi Digital! 

Peserta Didik dan Guru di Padang Harus Paham Literasi Digital! 

- in Headline, News, PADANG
Komentar Dinonaktifkan pada Peserta Didik dan Guru di Padang Harus Paham Literasi Digital! 

PADANG, bakaba.net — Pandemi Covid 19 memaksa pembelajaran harus dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau sekolah daring dilaksanakan.

Berbagai persoalan sering muncul saat belajar daring  seperti memastikan koneksi internet yang lancar, manajemen waktu, bahkan belajar menggunakan laptop dan memastikan performanya sesuai dengan kebutuhan Anda dan anak.

Untuk itu peserta didik dan guru  harus beradaptasi dan memastikan yang disiapkan sudah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran daring.

Memang era digital menyediakan segalanya karena dunia ada di ujung jari, artinya semuanya bisa dilakukan dengan sentuhan jari dan dalam waktu yang singkat.

Dengan demikian, sektor pendidikan seabagai kawah candradimuka pembentukan karakter anak bangsa juga harus beradaptasi dengan duni digital tersebut, terlebih di masa pandemi Covid-19 sekarang.

Akan tetapi tentu saja masih banyak kendala dalam menerapkan hal tersebut, termasuk dalam dunia pembelajaran, meski dunia digital sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Banyak hal menjadi kendala, mulai dari ketiadaan jaringan, perangkat yang tidak memadai, sampai kepada pemahaman tentang aturan dalam dunia digital itu sendiri.

Begitulah setidaknya yang tergambar dalam Webinar Gerakan Literasi Digital 2021 Kota Padang, Rabu (11/8) lalu.

Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu menggunakan  aplikasi zoom, dan berlangsung dari pukul 14.00-17.00 WIB.

Kegiatan ini diikuti oleh 745 peserta, yang berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Kota Padang tetapi Sumatera Barat, serta dari sejumlah daerah di Indonesia.

Webinar kali ini mengambil tema “Literasi Digital Bagi Tenaga Didik dan Anak Didik di Era Digital” dan mendapat sambutan yang menggembirakan dari peserta yang rata-rata pemerhati, dan praktisi pendidikan, pemerhati budaya, serta ASN setempat.

Adapun yang tampil sebagai pembicara adalah:  Dr. Gushevinalti, M.Si (Dosen Ilmu Komunikasi dan Penggiat Literasi Digital), Adi Firmansyah, SP. MSi.  (Peneliti Pusat Kajian Resolusi Konflik LPPM IPB University), Iwan Kurniawan (Journalist, writer, editor TEMPO), dan Dr.(Cand).Natalia Fitriani, S.ST, S.Pd. M.Pd (Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kota Padang)

Moderator dalam iven kali ini adalah Reni Risty, selain itu juga ada Key Opinion Leader @queenpopi (Owner @gaiabiai, Konten Kreator Youtube Bilik Biai).

Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia bekerjasama dengan PT PCI ini mengusung empat tema besar yakni; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etik Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital yang dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini.

Dalam sesi tanya-jawab, perserta Audrey Syahrani bertanya kepada narasumber Gushevinalti tentang bagaimana cara mengingatkan agar seseorang tidak membuat keresahan di ruang public, dan bagaimana mencegah perilaku seperti ini?

Selanjutnya peserta atas nama Rudi Sulaiman Siregar bertanya kepada narasumberAdi Firmansyah tentang bagaimana cara meningkatkan kecakapan dalam era digital sehingga tujuan kecakapan digital dapat tercapai kemudian semua pengguna layanan digital dapat bersopansantun.

Peserta lainnya, Ekawati bertanya kepada narasumber Iwan Kurniawan tentang  penipuan berkedok dari staf Baim Wong , apa tindakan yan sebaiknya dilakukan oleh korban sehingga kejadian tersebut tidak berulang pada dirinya secara khusus dan tidak adanya korban lain?

Sementara itu, Asep Nurul Akbar bertanya kepada pembicara Natali Fitriani tentang pengguna akun palsu, apakah itu termasuk pengguna sosmed yang beretika atau tidak?

Kegiatan Webinar Literasi Digital untuk Sumatera Barat berikutnya akan akan kembali dihelat, Senin (16/8).

Setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money (***).