Musim Hujan, langganan Banjir Di Ujung Gading

Musim Hujan, langganan Banjir Di Ujung Gading

- in Headline, OPINI
0

Oleh: Nurul Fadila

Mahasiswa Sosiologi Agama IAIN Bukittinggi

Ujung Gading adalah sebuah Nagari di Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat. Di Ujung Gading terdapat banyak Jorong di setiap tempat berbeda Jorongnya. Dan pada umumnya masyarakat Ujung Gading bermata pencaharian sebagai petani dan bahasa yang di gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa melayu dan bahasa mandailing.

Di Ujung Gading sering terjadi hujan yang sangat lebat sehingga mengakibatkan banjir atau meluapnya air sungai.

Daerah yang sering di hampiri banjir adalah Jorong Lombok, Jorong Irian dan Jorong Teluk Embun, Nagari Ujung Gading. Banjir yang baru-baru ini terjadi pada hari Jumat, 4 September 2020.

Banyak yang menjadi penyebab terjadinya banjir tersebut, tidak hanya karena faktor hujan yang terus menerus saja tetapi juga karena adanya pembangunan bendungan atau aliran air sungai dan penebangan hutan secara liar di hulu / mudik sungai. Sehingga tidak ada pohon-pohon yang dapat menghambat derasnya aliran air.

Kondisi di saat Banjir
Akibat hujan yang terus mengguyur daerah-daerah yang ada di Ujung Gading menyebabkan meluapnya air sungai batang bayang dan merendam beberapa rumah warga di sekitar sungai tersebut.

Dan juga mengakibatkan runtuhnya jembatan atau rambin, Jorong Lombok sebagai jalan alternatif masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan untuk membantu memenuhi peralatan sekolah untuk anak-anak mereka di saat pandemi Covid sekarang ini.

Dan untung saja tidak ada korban jiwa di saat banjir tersebut, dan mereka hanya mengalami kerugian material.

Di saat musim hujan yang terus menerus mengguyur daerah tersebut, masyarakat di sekitar menjadi resah dan gelisah memikirkan kemana mereka harus pergi dan bagaimana harta benda yang ada di rumah mereka masing-masing.

arena hujan lebat tersebut, mereka tidak dapat menyelamatkan harta benda mereka dan bagaimana kelangsungan hidup mereka apabila terjadi banjir.

Dan sampai saat ini masih belum di temukan solusi dalam menanggulangi bencana banjir tersebut. Dan dari bencana banjir ini juga yang terus menerus menjadi bahan perbincangan dan pertimbangan masyarakat terhadap bagaimana kinerja dan peran pemerintah daerah dalam merealisasikan masyakaratnya.

Pada saat menemui warga yang terkena banjir, warga mengeluarkan bagaimana isi hati mereka akibat banjir yang terjadi tersebut. Dan di saat kita mendengarkan apa isi hati mereka, kita tidak bisa berkata apa-apa lagi dan berbuat apa untuk bisa membantu mereka.

Kondisi setelah banjir.

Dan pada saat ini yang paling di butuhkan warga adalah bantuan atau uluran tangan kita dalam membantu meringankan beban yang sedang mereka pikul atau yang sedang mereka hadapi. Dan sampai saat ini yang dapat di lakukan hanya penggalangan dana atau donasi banjir oleh Organisasi Lembah Melintang.

Semoga pemerintah daerah yang akan terpilih dan sudah dipilih dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan dapat menemukan solusi dalam menanggulangi bencana banjir tersebut. (***)

Leave a Reply