Tanah Datar, bakaba.net -Erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat, yang masih terjadi hingga sekarang menyebabkan hujan abu vulkanik di sejumlah nagari di Kabupaten Tanah Datar dan hal ini turut berdampak kepada tanaman sayur.
Dinas Pertanian Tanah Datar sudah tiga kali melakukan pendataan lahan pertanian masyarakat yang terkena dampak erupsi Gunung Marapi.
Berdasarkan data tanggal 26 Januari 2024 total lahan yang terdampak erupsi Gunung Marapi seluas 1.114,17 hektare yang tersebar di 12 nagari pada 4 kecamatan di Tanah Datar,
Hujan abu vulkanik yang terjadi akibat erupsi Gunung Marapi turut melanda kawasan pertanian sayur di daerah Kecamatan Batipuh, V Kaum, Sungai Tarab dan X Koto
Kadis Pertanian Kabupaten Tanah Datar Sri Mulyani menjawab bakaba.net, Sabtu (09/03) menyebutkan jenis tanaman yang terkena bencana erupi Gunung Marapi terluas cabe sebanyak 661, 47 ha.
“Jenis tanaman yang terdampak erupsi Gunung Marapi terluas cabai sebanyak 661,47 ha.
Dia menjelaskan total luas tanaman yang terkena dampak abu vulkanik itu terus bertambah, disebabkan erupsi yang masih terjadi hingga saat ini.
Abu vulkanik itu menimbulkan dampak pada berbagai jenis tanaman holtikultura petani.
Mencermati data tertanggal 26 Januari, dari luas lahan 1.114,17 ha yang terdampak erupsi Gunung Marapi, jenis tanaman cabai seluas 661.47 ha, selanjutnya sawi seluas195.30 ha, bawang daun seluas 52,50 ha, tomat seluas 41,50 ha, wortel seluas 36,95.
Selanjutnya tanaman terung seluas 32,74 ha, lobak seluas 23,95 ha, seledri seluas 12,87 ha, buncis seluas 12.00 ha, kol seluas 10,98 ha, bawang merah seluas 10,43 ha, selada seluas 6,65 ha, dan padi selus 4,28 ha.
Dampak kerusakan yang ditimbulkan erupsi Gunung Marapi itu mulai dari, ringan, sedang dan berat. Untuk tanaman sayur dalam kategori dampak ringan hingga sedang masih tergolong tanamannya masih bisa diselamatkan atau dipanen.
“Caranya, petani harus menyiram tanamannya, sehingga abu-abu vulkaniknya bisa dibersihkan dari tanaman. Tapi ada abu yang terlalu tebal melekat di sayurnya, dan jika disiram pun tidak bisa membersihkan abu-abu nya itu. Hal itu membuat petani gagal panen,” ucap dia.
Begitu juga hujan dapat membersihkan abu nya, artinya bisa diselamatkan asalkan abunya tidak terlalu tebal.
Diakuinya hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan dan pendataan terkait dampak erupsi Gunung Marapi terhadap lahan pertanian petani. (***)